Pimpinan Pesantren Tahfidz Satu Qur’an Jambi Ajak Masyarakat Berinvestasi Usaha Perikanan Budidaya

MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Pembudidayaan usaha pengelolaan perikanan kolam air tawar, seperti usaha perikanan budidaya Lele menggunakan sistem Bioflok (bentuk kolam-kolam bulat yang dibuat dari besi yang dilapisi plastik tebal), serta usaha pembibitan sekaligus budidaya pembesaran jenis ikan Patin di lingkungan Pesantren Tahfidz Satu  Qur’an Jambi yang terus dikembangkan pesantren kerja sama pemodal (investor) dengan pola bagi hasil justru telah mampu memberikan nilai tambah bagi peningkatan dan pendapatan usaha ekonomi pesantren sampai sekarang sehingga hasilnya pun mampu membantu segala keperluan maupun pembiayaan bagi kemajuan dan kesejahteraan pesantren selama ini.

Hal tersebut diungkap oleh Pengasuh sekaligus Pemimpin Pesantren Tahfidz Satu Qur’an Jambi, Ustadz Mushollin Hasbullah, S.Sy saat ditemui Wartanews, Selasa (08/6) sore.

https://ibb.co/QjDZTWP

Dikatakan Ustadz Mushollin Hasbullah, selain mengembangkan usaha pengelolaan dan pembudidayaan perikanan kolam (Lele dan ikan Patin) selama ini. Pihaknya juga membuka usaha kebun sayur-sayuran seperti tanaman Mentimun, Pare juga berkebun Cabe.

“Kita juga membuka usaha kebun sayur-sayuran, seperti menanam Timun, Pare dan Cabe, yang tentunya hasil panen dari kebun-kebun ini, semuanya dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan pesantren,” ujarnya.

Sementara itu, Ustadz Mushollin juga menyinggung peluang kerja sama investasi kepada masyarakat luas dalam upaya pengelolaan dan pengembangan usaha budidaya perikanan kolam di lingkungan Pesantren Tahfidz Satu Qur’an Jambi yang berada di Dusun Baru, Desa Sungai Duren, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko) ini. Ia menyebutkan seluruhnya terdapat 17 kolam di dalam pesantren, akan tetapi hanya 6 kolam yang benar-benar dapat dimanfaatkan untuk budidaya.

“Budidaya Lele yang dikembangkan saat ini, kita mendapat bantuan dari Pemerintah dengan menggunakan sistem Bioflok pada tahun 2020 yang lalu, dan kini sudah kita budidayakan sebanyak 2 kolam. Sementara untuk saat ini, kita juga memiliki bibit ikan Patin sebanyak 40.000 ekor. Yang selanjutnya bila sudah besar nanti, segera kita masukan ke kolam-kolam ini, dan diperkirakan untuk satu kolam, kita isi antara 100-200 ekor ikan patin,” sebutnya.

Sementara 2 kolam lainnya sebagai sumber daya air untuk dipergunakan sehari-hari oleh Pesantren bagi segala kebutuhan ibadah dan aktivitas pendidikan bagi para Santri/Santriwati serta kebutuhan hidup para penghuni yang lainnya, seperti Pengurus, staf Pengajar (Ustadz/Ustadzah) beserta keluarganya yang tinggal di pesantren.

“Masih ada lagi 9 kolam lagi, yang (memang) belum dimanfaatkan. Namun kita memberikan kesempatan kepada masyarakat luas, bagi mereka yang ingin berinvestasi dan bekerja sama dengan kita untuk mengelolanya, dan mengembangkan usaha perikanan budidaya kolam disini. Kita hanya menyediakan kolam saja, sementara untuk bibitnya lalu pembesaran dan (pemberian) pakannya adalah tanggung jawab si pemodal itu sendiri, dan untuk (prosentase) pembagian hasil panennya tentu dibagi antara Pesantren dan pemodal (investor),” jelasnya kepada media online ini.

https://ibb.co/L9rN65Z

Disamping itu pihak pesantren juga menekankan pendidikan kewirausahaan melalui program Entrepreneur kepada para santri/santriwati untuk menjadi seorang wirausaha. “Untuk pendidikan wirausaha ini, kita sudah bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Jambi untuk memberikan pendidikan praktek dan keterampilan menjahit dan mengelas, serta yang lainnya, termasuk pengetahuan tentang budidaya ikan dan berkebun (bercocok tanam) kepada santri,” tambahnya.

Saat ini terdapat 100-an lebih Santri/Santriwati yang belajar di dalam pesantren tersebut. Mereka mondok dan tinggal di Asrama Putra dan Asrama Putri. Bangunan pondok pesantren ini, berdiri diatas lahan seluas 4,5 hektar dengan nuansa alam pepohonan yang nyaman, sejuk dan asri dikelilingi oleh bangunan kolam-kolam usaha perikanan budidaya.

Letak lokasi pesantren milik Yayasan Satu Qur’an Jambi ini, dapat ditempuh melalui jalur darat yakni lebih kurang sekitar 45 menit dari Kota Jambi. Pesantren Tahfidz Satu Qur’an Jambi, telah menjadi rujukan para Orangtua yang ingin memasukkan anaknya mondok disini. Juga di dalam pesantren tersebut, beragam fasilitas olah raga bagi para santri/santriwati selama mereka mondok, antara lain lapangan olah raga Futsal, Sepak Takraw, dan Memanah.

“Awal sejarahnya, Pesantren ini, sebelumnya bernama Al-Qolam pada tahun 2015. Lalu seiring dengan (perkembangan) waktu oleh pihak Yayasan, dirubah namanya. Pada awal 2018, secara resmi namanya diubah menjadi Pesantren Tahfidz Satu Qur’an Jambi. Adapun SATU ini, adalah singkatan dari Semesta Alam Bersatu dalam naungan Al-Qur’an, dan pesantren ini merupakan Pesantren Pendidikan Salafiyah, dengan tetap menyelenggarakan PKPPS (Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah) sesuai ketentuan kurikulum Kementerian Agama sampai sekarang, masing-masing yakni penyelenggaraan pendidikan Wustha (setara dengan SMP) dan Ulya (setara dengan SMA), sekaligus juga kemampuan bagi peserta didik untuk menguasai Bahasa Arab dan Bahasa Inggris,” ungkap lulusan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi ini. (Afrizal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *