KERINCI (WARTANEWS.CO) – Petani di kaki Gunung Kerinci, seperti di Kecamatan Kayuaro dan Kecamatan Gunung Tujuh mengeluh. Pasalnya, disaat musim panen harga beberapa hasil pertanian seperti kentang dan kol justru turun.
Turunnya harga ini disebabkan banyak hasil pertanian dari luar yang masuk ke Kabupaten Kerinci. Petani mengharapkan adanya perhatian pemerintah terhadap anjloknya harga hasil pertanian tersebut.
Edi salah seorang petani di Pelompek Kayuaro mengatakan harga kentang dijual di pasar turun. “Sudah seminggu ini harga kentang turun. Memang sekarang musim panen, tapi ada juga pasokan kentang dari luar masuk,” katanya.
“Sebelumnya harga kentang Rp3.500 per-kilogram, saat panen seperti sekarang hanya Rp1.000, per-kilogram,” kata Nuri petani kentang di Kayu Aro.
Selain harga kentang kol juga turun. Sebelumnya harga normal kol kisaran Rp2.500 per-kilogram sekarang turun menjadi Rp1000 per-kilogram.
Anjloknya harga komoditi pertanian saat ini, menyebabkan petani memperoleh keuntungan tipis, sedangkan modal besar. Keuntungan tidak sebanding dengan modal yang mereka pergunakan untuk mengolah dan membeli pupuk.
Harapan petani didaerah ini agar pemerintah dapat menstabilkan harga komoditi pertanian, serta mengurangi pasokan dari luar, dengan demikian petani Kerinci bisa hidup.
Secara terpisah Kadisperindag Kabupaten Kerinci, Rahminuddin, mengatakan belum mengetahui pasti penyebab turunnya harga komoditi pertanian tersebut.
Namun menurutnya harga itu merupakan mekanisme pasar. Bila permintaan banyak harga tinggi, kapan permintaan sedikti harga akan turun.
Dia mengatakan dalam waktu dekat ini akan mengecek tentang harga komoditi pertanian tersebut, Dan akan menemui petani apa kendala mereka. (Azmal Fahdi)