TANJAB BARAT – Petani kelapa sawit di Desa Intan Jaya, Muara Papalik, Tanjung Jabung Barat, mengeluhkan tingginya harga pupuk bersubsidi yang mereka beli. Seperti pupuk jenis Phonska, petani membeli Rp 3.400,- per Kg. Padahal, pemerintah melalui Dinas Pertanian, telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 2.300,- per Kg.
Menurut petani, mereka harus membeli pupuk dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) desa Intan Jaya. Gapoktanlah yang membeli pupuk dari pengecer yang telah ditunjuk, resmi oleh pemerintah.
Apdal, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Intan Jaya, pada Sabtu (15/04), di kediamannya mengatakan, dia baru saja membeli pupuk bersubsidi jenis phonska sebanyak 160 karung, dengan harga Rp 22.400.000 dan dibayar kontan. Sambil menunjukkan kuitansi pembayaran kepada wartanews.co.
“Saya membeli pupuk phonska dari pengecer resmi, per karung ukuran 50 Kg, dengan harga Rp 140 ribu (Rp 2.800,- per Kg) dan saya bayar kontan. Kepada anggota, saya jual Rp 170 ribu per-karung (Rp 3.400,- per Kg), dengan cara kredit selama tiga bulan”, kata Apdal.
Kata Apdal, dia sendiri tidak tau berapa Harga Tertinggi Eceran (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Begitu juga faktur dan nota pembelian, dia tidak pernah menerima dari pengecer. Yang seharusnya menurut dia, itu harus diberikan oleh pengecer kepada setiap pembeli. “ saya hanya ditinggali kuitansi”, kata Apdal.
Indra, sebagai Pengawas Pupuk Subsidi (PPS) Dispentan Tanjung Jabung Barat, mengatakan, aturan sudah ada dan setiap pengecer resmi pupuk bersubsidi harus menempel Harga Tertinggi Eceran (HET) di dinding gudang dan memberi nota pembelian. Kalau tidak, berarti telah melanggar aturan. “Nanti akan saya cek kelapangan untuk menegaskan kepada pengecer resmi di desa Intan Jaya”, kata Indra via telepon, Sabtu (15/04).
Ketika wartanews.co, menemui pengecer resmi pupuk bersubsidi di desa Intan Jaya, TP Nainggolan, Sabtu (15/04) untuk konfirmasi, tidak berada di tempat. Menurut anaknya, bernama Fredy, orang tuanya (TP Nainggolan-red) sedang ke jambi. ”Orang tua saya lagi di Jambi, minggu depan baru pulang”, katanya.
Penulis : Jangcik
Editor : Harianja