JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, berkantor pusat berkedudukan di daerah Kota Sungai Penuh, yaitu Ir M Arief Toengkagie, melalui Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNKS, Agusman mengatakan sekitar 20.000-an lebih perambah, masih tetap bertahan dilahan dalam kawasan hutan produksi, dekat wilayah kawasan konservasi TNKS, di daerah Lembah Masurai dan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi yang terus melakukan aktifitas bertaninya sampai sekarang, sebagai petani kopi dan sayur-sayuran.
Agusman menyebutkan kehadiran 20.000-an lebih perambah di Lembah Masurai dan Jangkat, Kabupaten Merangin ini, masalahnya sudah sangat kompleksitas untuk diberantas.
“Masalahnya sekarang, sudah sangat sulit diberantas (dengan adanya kehadiran 20.000 orang lebih perambah ilegal ini). Bahkan jumlah populasi perambah-perambah tersebut, jumlahnya sudah melebihi populasi penduduk lokal disana.
Mereka masih bertahan di dalam lahan Hutan Produksi, dekat kawasan konservasi TNKS di daerah Lembah Masurai dan Jangkat sampai sekarang,” ujarnya saat dikonfirmasi wartanews.co, disela-sela acara kegiatan pelatihan uji psikotes bagi calon petugas pemegang senjata api (senpi) terhadap 39 personil Polisi Kehutanan Indonesia (Polhut) mencakup masing-masing perwakilan Bidang Wilayah I Provinsi Jambi, Bidang Wilayah II Provinsi Sumatera Barat, dan Bidang Wilayah III yakni Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan, serta bagi calon pemegang senpi bagi 4 orang petugas pejabat struktural dalam lingkup Kantor Balai Besar TKNS Kota Sungai Penuh ini, diruang Aula Royal Garden Resort Jambi, Jalan Paal X, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Senin (25/09/2017).
Lanjutnya masalah ini, menurutnya sudah diketahui langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia saat ini, DR Ir Siti Nurbaya Bakar,MSc, dan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jambi, H Zumi Zola Zulkifli,STP,MA sudah mengetahui semuanya.
“Gubernur (Kepala Daerah Provinsi Jambi, H Zumi Zola Zulkifli,STP,MA), telah melaporkan masalah ini, kepada pemerintah pusat. Guna untuk mengatasi 20.000 orang lebih, kehadiran para perambah tersebut di daerah Lembah Masurai dan Jangkat, di Kabupaten Merangin. Sehingga nantinya, tidak mengancam kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat, yang telah dilindungi oleh dunia ini,” demikian tuturnya. (Afrizal)