MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala SD Negeri 111/IX Muhajirin, Desmisawati, S.Pd, M.Pd mengaku optimis penyelenggaraan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di lingkungan sekolah dipimpinnya sekarang, sejak dilaksanakan awal Tahun Pelajaran 2022/2023 ini, terutama ditujukan kepada semua murid baru yakni siswa/siswi Kelas 1, juga terhadap kakak kelasnya yang duduk dibangku Kelas 4 diharapkan dapat berjalan baik sesuai panduan dan pedoman dalam pelaksanaan kurikulum baru, IKM yang sedang dicanangkan oleh Pemerintah sejak tahun 2022 ini.
“Pelaksanaan IKM di lingkungan SD Negeri 111/IX Muhajirin, sudah dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2022/2023 kepada siswa dan siswi Kelas 1 dan Kelas 4. Sementara siswa Kelas 2, Kelas 3, Kelas 5 dan Kelas 6, masih tetap menggunakan Kurikulum 2013 (K-13),” jawabnya kepada Wartanews, Senin (26/09/2022), Desa Muhajirin, Kecamatan Jambi Luar Kota.
Desmisawati, juga salah satu Instruktur Nasional Kurikulum 2013 (K-13) pada jenjang pendidikan formal tingkat Sekolah Dasar oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jambi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia ini, lanjutnya menambahkan terkait pelaksanaan kurikulum baru IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) di SD Negeri 111/IX Muhajirin yang sudah dilaksanakan tahun ini serentak di seluruh Kabupaten Muaro Jambi, ungkap dia, pihak sekolah terus berupaya memberikan panduan dan pedoman dalam pelaksanaan implementasinya sehingga semua peserta didik (khususnya Kelas 1 dan Kelas 4) dapat memahami dan mampu menerapkan pengetahuan dalam proses pembelajaran yang ada dalam kurikulum baru IKM tersebut.
“Untuk melaksanakan Kurikulum baru, IKM ini. Kita libatkan semuanya, terutama guru Kelas 1 dan Kelas 4, juga guru Pendidikan Agama dan guru Penjas (maksudnya Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD), saya sendiri selaku kepala sekolah, dan Komite sekolah,” papar Fasilitator Daerah (Fasda) SD tingkat Kabupaten Muaro Jambi pada lembaga nirlaba Tanoto Foundation ini.
Diakuinya memang ada kendala dalam pelaksanaan kurikulum baru tersebut. Karena IKM ini, masih terbilang baru sehingga semuanya pun pasti masih bingung dimasa transisi ini, yang pelaksanaannya sudah dimulai pertama kalinya pada Tahun Pelajaran 2022/2023.
“IKM, Kurikulum yang baru ini, tentu saja dalam prakteknya ada saja kendala dalam implementasi dan pemahamannya baik gurunya maupun peserta didik. Karena ini kurikulum baru, seperti bagaimana proses pembelajarannya, materi ajar dan bahan ajarnya. Tetapi pihak sekolah terus berupaya memberikan yang terbaik kepada peserta didik, termasuk juga dengan memberikan pemahaman kepada para Orangtua dan Wali murid tentang adanya penggunaan Kurikulum IKM yang baru dilaksanakan oleh sekolah pada Tahun Pelajaran 2022/2023 ini, terutama (adanya) dukungan oleh Orangtua/Wali murid sehingga pelaksanaan implementasinya dapat berjalan dengan baik di sekolah,” terangnya
Disamping itu, Desmisawati selaku Ketua Gugus 7 SDN se- Kecamatan Jambi Luar Kota, meliputi SD Negeri 111/IX Muhajirin, SD Negeri 112/IX Maro Sebo, SD Negeri 143/IX Tenggeris (Desa Muhajirin), SD Negeri 145/IX Muhajirin, SD Negeri 156/IX Muhajirin, SD Negeri 228/IX Sungai Bertam, dan SD Negeri 29/IX Sungai Bertam, jelasnya, dia turut bertanggung jawab atas suksesnya pelaksanaan Kurikulum baru, IKM tahun pelajaran ini.
“Kami semuanya, khususnya untuk Gugus Tugas 7 SDN di wilayah Kecamatan Jambi Luar Kota, sudah beberapa kali menyelenggarakan workshop pelatihan dan sosialisasi IKM untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guna tujuan pelaksanaan IKM di sekolah menuju Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar. Sehingga semuanya dapat terlaksana dengan baik sesuai panduan dan pedoman dalam pelaksanaan implementasinya bagi peningkatan pengetahuan dan kemampuan peserta didik sesuai dalam penilaian enam poin yang ditekankan dalam IKM kali ini, terkait dengan hasil rapor siswa nantinya. Masing-masing yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. Lalu yang kedua adalah Berkebhinekaan Global, ketiga yakni Bergotong Royong, keempat adalah Kreatif, kelima yaitu Bernalar Kritis, dan keenam yaitu Mandiri, ” tuturnya.
Disinggung soal penguatan pilihan tema dalam projek implementasi IKM kepada anak didiknya, sebut Desmisawati, pihak sekolah lebih menekankan pada projek tentang karakteristik budaya dan kearifan lokal yang berkembang dan hidup di masyarakat Desa Muhajirin, Kecamatan Jambi Luar Kota selama ini.
“Idealnya, karena (lokasi) SD Negeri 111/IX Muhajirin ini, berada di Desa Muhajirin, Kecamatan Jambi Luar Kota, yang pada umumnya kehidupan masyarakatnya, selama ini sangat lekat dengan kehidupan bertani dan berkebun karet. Maka idealnya, temanya lebih lekat dengan budaya dan kearifan lokal yang berlaku di masyarakat di Desa Muhajirin, seperti menyadap karet,” jelasnya.
“Maka itu, kita lebih menekankan untuk memilih tema pada kearifan lokal dan budaya yang ada berkembang di masyarakat tentang bagaimana cara menyadap karet yang benar, yang selalu dilakukan oleh masyarakat Desa Muhajirin selama ini, atau juga memilih tema tentang pengetahuan bagaimana cara bercocok tanam yang baik sehingga siswa pun di samping memiliki pengetahuan juga mampu mempraktekannya, tentu saja nantinya proses pembelajaran pun dapat dilakukan di lapangan (outdoor/diluar kelas) tidak hanya di dalam kelas,” demikian urainya. (Afrizal)