Bahar (WARTANEWS.CO) – Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris. S. Sos. M.H. Dampingi Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H., dalam rangka Gerakan Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (GP PSR), yang dipusatkan di Desa Talang Bukit Kecamatan Bahar Utara Kabupaten Muaro Jambi, Jum’at (05/11/2021).
Kegiatan juga di ikuti secara Virtual oleh 16 Provinsi dan 36 Kabupaten di Indonesia.
Disaat kegiatan, Menteri Pertanian RI, Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. menyampaikan, di masa pandemi Covid-19 Provinsi Jambi merupakan penyumbang ekspor terbesar di Indonesia.
“Bentuk perhatian Pemerintah Pusat, ada lima Gubernur terbaik yang mendapat Penghargaan dari Wakil Presiden Bintang Maha Putra, termasuk salah satunya Gubernur Jambi Al Haris, kontribusi pertanian cukup baik, selama pandemi ekspor negara naik 15,4 persen. Termasuk Jambi penyumbang terbesar,” jelas Menteri.
Dalam kesempatan ini Menteri mengajak Gubernur, Wakil Bupati Muaro Jambi untuk menggali inovasi agar terus meningkatkan hasil pertanian. Salah satunya dengan mengajak petani agar mau melakukan peremajaan.
Dalam kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Jambi mendapatkan bantuan dari Menteri Pertanian RI senilai 433 Milyar. Untuk Kabupaten Muaro Jambi 96 milyar.
Gubernur Al Haris yang mendampingi Mentan mengucapkan terimakasih dan apresiasi terhadap kedatangan menteri yang telah secara langsung melakukan pengembangan pertanian di Provinsi Jambi.
“Pada saat ini kedatangan Menteri sangat tepat bagi para petani di Provinsi Jambi karena pasca Covid banyak perekonomian masyarakat tergangu, tapi bagi petani Alhamdulillah selama Covid, masih bisa ekspor keluar negeri, artinya di masa covid, dari pada berkumpul, lebih baik berkerja keras di kebun.” kata Al Haris.
Al Haris menjelaskan, Luas Wilayah Provinsi Jambi ± 5.343.500 hektar yang terdiri dari 9 kabupaten dan 2 kota, dari luas tersebut ± 36,18 % lahan perkebunan (1.933.322 ha).
“Ada 7 komoditi utama perkebunan di Provinsi Jambi, yaitu Kelapa Sawit, karet, Kelapa Dalam, Kopi, Cassiavera, Pinang dan Tebu dengan total 7 komoditi seluas 1.924.910 Ha. Peran sub sektor perkebunan bagi perekomian rakyat sangat besar karena 73 % dari 7 komoditi unggulan tersebut merupakan tanaman perkebunan rakyat, hanya 27 % tanaman milik perusahaan perkebunan.
Pemerintah Provinsi Jambi memandang Sub Sektor Perkebunan sebagai prioritas utama, karena berkontribusi 17,8% terhadap PDRB Provinsi Jambi dengan nilai 37 trilliun rupiah,” jelas Haris
Dikatakan Al Haris, Dalam Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang dicanangkan Pemerintah, Provinsi Jambi telah mengambil berbagai langkah dan kebijakan guna meningkatkan ekspor komoditas perkebunan di Provinsi Jambi.
“Dari ke 7 komoditi utama perkebunan, Perkebunan kelapa sawit memiliki peran penting dalam perekonomian Provinsi Jambi melalui kontribusi dalam pendapatan daerah Jambi serta penyediaan lapangan kerja,” ungkapnya.
“Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jambi, sangat serius dalam mengembangkan Subsektor Perkebunan ini dan Provinsi Jambi mendapatkan target peremajaan seluas 18.000 Ha. Banyak bantuan yang akan di berikan oleh Menteri, asalkan petani kita serius dan mau berkerja,” pungkasnya. (Kominfo)
Edit : eco









