Pemkot Jambi Siap Laksanakan SPBE untuk Efisiensi Birokrasi dan Tingkatkan Pelayanan Publik

JAKARTA (WARTANEWS.CO) – Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM hadiri acara Penyerahan Hasil Evaluasi SPBE Tahun 2018, yang berlangsung di Bidakara, Jakarta, Kamis (28/03).

Penyerahan hasil evaluasi SPBE tersebut, dilakukan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Acara ini dihadiri pula oleh para Menteri Kabinet Kerja, Kepala Badan, Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Wakapolri dan para Kapolda.

Dalam sambutannya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (PANRB) Syafruddin, menjelaskan bahwa, penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau yang lebih dikenal dengan e-government, akan berdampak pada pengintegrasian sistem pada pemerintahan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kinerja pemerintah.

“Implementasi SPBE yang terpadu ini bertujuan untuk mencapai birokrasi dan pelayanan publik yang berkinerja tinggi. SPBE ini untuk mensinkronkan semua infrastruktur yang sudah ada. Kementerian, Lembaga dan Pemda supaya terintegrasi sehingga menghasilkan sebuah efektifitas dan efisiensi dan berujung pada pelayanan publik,” ujar Syafruddin dalam sambutannya.

Lebih lanjut, menurut dirinya Kementerian PANRB bersama dengan Tim Koordinasi SPBE Nasional yang terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan membangun kebijakan SPBE yang akan dijadikan pedoman dalam pembangunan SPBE terpadu.

Evaluasi SPBE pertama kalinya dilakukan pada tahun 2018, untuk mengetahui maturity level (tingkat kematangan) pelaksanaan SPBE atau yang dikenal dengan e-government di seluruh instansi pemerintah. Saat ini, Evaluasi SPBE dilakukan terhadap 616 instansi pusat, Polri dan Pemda.

Tahapan evaluasi SPBE sendiri terdiri dari sosialisasi evaluasi SPBE, evaluasi mandiri, evaluasi dokumen, wawancara, dan observasi lapangan. Untuk mendapatkan penilaian evaluasi SPBE yang objektif dan independen, Kementerian PANRB bekerja sama dengan lima perguruan tinggi, yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Universitas Telkom, dan Universitas Gunadarma.

Melalui evaluasi SPBE, pemerintah mendapatkan data baseline pelaksanaan SPBE nasional. Data baseline ini akan digunakaan dalam penyusunan kebijakan dan penentuan arah strategis pembangunan SPBE yang efektif, efisien, terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

Dalam sambutannya Wakil Presiden RI Jusif Kalla, mengingatkan seluruh kepala daerah untuk terus mengakselerasi daerah dan tanggap terhadap berbagai perubahan dalam pelayanan kepada masyarakat.

“Kemajuan jika tidak dimulai dari sekarang, maka akan ketinggalan terus. Saat ini, perkembangan teknologi sudah demikian cepatnya, 2x lipat setiap 1,5 tahun. Kecepatan adalah kunci dari segala hal dalam menjalankan pemerintahan. Pelayanan juga harus mengutamakan kecepatan. Semoga dengan adanya SPBE, menyebabkan efisiensi dalam pelayanan dan mendorong kemajuan bagi bangsa,” ujar Wapres JK.

Seusai acara, Wakil Wali Kota Jambi Dokter Maulana, menyampaikan bahwa, dengan dimulainya evaluasi SPBE ini, Pemkot Jambi makin termotivasi untuk terus membuktikan dirinya sebagai daerah yang berkomitmen dalam pelayanan publik berbasis teknologi informasi.

“Kita akan terus berkomitmen untuk meningkatkan sistem pemerintahan berbasis elektronik melalui e-government. Yaitu dengan mengaplikasikan dan mengintegrasikan sistem e-planning, e-budgeting, e-monitoring dan semua sistem elektronik lainnya, dalam rangka memudahkan tata kelola pemerintahan dan kualitas pelayanan publik dengan mempermudah masyarakat Kota Jambi, mengakses semua unit pelayanan yang ada di Pemerintah Kota Jambi. Semoga kami betul-betul dapat mewujudkan misi yang pertama, yaitu penguatan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik melalui berbasis terknologi informasi,” ujar Wakil Wali Kota Jambi itu.

Sebagaimana diketahui bahwa, saat ini Kota Jambi telah menjelma sebagai kota besar yang cukup sukses dalam mengimplementasikan konsep smart city (kota pintar) di Indonesia. Berbagai kegiatan pemerintah dan pelayanan publik, telah mengimplementasikan berbagai aplikasi pelayanan yang berbasis teknologi informasi.

Bukan tanpa tujuan, berbagai aplikasi pelayanan tersebut, merupakan implementasi dari berbagai inovasi, yang menjadi solusi awal bagi Pemkot Jambi dalam menyelesaikan permasalahan perkotaan yang terjadi di maayarakat, dan dalam melaksanakan berbagai pelayanan publik.

Beranjak pada tahapan selanjutnya, Pemkot Jambi saat ini telah meluncurkan berbagai aplikasi guna menunjang kinerja Pemerintah Kota Jambi dan pelayanan publik. Hal itu juga sebagai wujud dan eksistensi Kota Jambi, yang telah terpilih sebagai salah satu dari 25 daerah di Indonesia, yang dijadikan percontohan (pilot project), implementasi Smart City di Indonesia. (hms)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *