Pemkot Jambi Berencana Membangun Panti Klien PMS

JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kota Jambi, Kaspul,SH,ME, melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kota Jambi, Jaharuddin,SE,ME mengatakan pada 2018 ini, pemerintah daerah (pemda) Kota Jambi berencana membangun gedung panti sosial bagi para klien Penyandang Masalah Sosial (PMS), teruntuk klien-klien PMS anak jalanan (anjal), lanjut usia (lansia), dan klien terlantar kerap kali ditemui ditempat-tempat lokasi publik.

Rencana pembangunan gedung panti sosial bagi para klien PMS tersebut, ungkapnya memiliki daya tampung terbatas maksimal 30 orang klien, dibangun di dalam lokasi kantor Dinas Sosial Kota Jambi sekarang, Jalan Jenderal Sudirman, The Hok, Kelurahan Tambak Sari, Kecamatan Jambi Selatan.

“2018 ini, Pemkot Jambi berencana membangun gedung panti sosial bagi para penyandang masalah sosial yang ada di Kota Jambi, seperti anak jalanan, lanjut usia (lansia) berusia 60 tahun keatas, dan klien terlantar yang tidak diurus oleh keluarganya yang tinggal dan berdomisili di Kota Jambi,” sebutnya saat dikonfirmasi wartanews.co diruang kerjanya, Senin (08/01/2018).

Lanjutnya pembinaan terhadap para klien PMS di dalam panti sosial tersebut, kata dia, mereka berhak memperoleh pelatihan keterampilan, atau life skill agar lebih mandiri kedepannya.

“Kita upayakan kedepannya ini, (tanggung jawab) pemberian pelatihan keterampilan terhadap mereka ini, lebih khususnya kita arahkan ke Bengkel Kerja atau Balai Latihan Kerja yang diselenggarakan oleh kantor Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Mikro Kcil dan Menengah (UKM) Kota Jambi,” paparnya.

Ditambahkan banyak sejumlah masalah klasik menjadi penyebab utama terjadi dengan mereka, kerap kali disampaikannya saat ditanyakan petugas sosial, diantaranya soal mental berfikir mereka, yang cenderung sudah rusak dan mempengaruhi perilaku dan cara pandang mereka menatap kehidupannya kelak, terutama para klien anak jalanan dan Anak Punk, yang semakin banyak terus saja bermunculan di daerah Kota Jambi.

Sehingga pemda Kota Jambi, kata Jaharuddin, bagaimana berupaya keras memulihkan mental mereka, menjadi lebih positif dalam melihat kemampuan dirinya untuk menatap kehidupan masa depannya menjadi lebih baik lagi.

“Khusus terhadap Anak Punk ini. Kedepannya, kita berupaya bekerjasama dengan pihak ketiga, dalam hal pembinaan dan mentalnya. Bahkan sebagian dari Anak-anak Punk ini, justru ada juga yang pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren,” sebutnya.

Lalu masalah lainnya, umumnya mereka juga tidak mempunyai penghasilan tetap, dan lebih memilih menjadi pengemis. Meminta-meminta uang kepada masyarakat, kerap ditemui ditempat-tempat lokasi publik.

Kendati demikian melihat latar belakang penyebab tersebut, menurutnya, pihaknya berupaya memberikan bekal keterampilan hidup (life skill), terutama kepada anak jalanan dan Anak Punk ini, melalui pelatihan keterampilan hidup yang kerap diselenggarakan pemerintah, sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya untuk menata masa depannya agar tidak terulang kembali perilaku yang sama dimasa mendatang.

Masalah lainnya adalah faktor latar pendidikan mereka, yang masih rendah. Pendidikan mereka ini, umumnya tidak menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD), dan sebagian juga ada yang tidak menamatkan jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

“Ya, umumnya soal latar pendidikan mereka, juga menjadi salah satu faktor penyebab. Banyak anak-anak ini, anak-anak putus sekolah, dan dari keluarga Broken Home, dari keluarga yang sudah tidak utuh lagi, dan mereka kurang mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya,” tuturnya.(Afrizal)


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *