WARTANEWS, SAROLANGUN – Pasar Limbur Tembesi sudah 12 tahun tidak difungsikan. Mubazir, pasar yang harusnya dapat menggerakkan perekonomian masyarakat, justru ditelantarkan.
Pasar yang berlokasi di Kelurahan Limbur Tembesi, Kecamatan Bathin VIII, Sarolangun, kondisinya sangat memprihatinkan. Bangunan sudah banyak yang rusak, dalam dan luar pasar sangat kotor. Sekitar pasar jadi semak ditumbuhi ilalang dan rumput.
Pengakuan warga, bernama Rosdayanti , rabu (8/3), lahan Pasar Limbur Tembesi, adalah hibah dari keluarganya. Katanya, jika tidak difungsikan maka pihaknya sebagai ahli waris, akan menarik kembali lahan pasar tesebut dari Pamkab Sarolangun.
Dia menduga, ada oknum tertentu telah memanfaatkan dana perawatan pasar tersebut yang dikeluarkan oleh pemkab pada tahun-tahun sebelumnya, karena perawatan tidak pernah ada.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Perindagkop Sarolangun, melalui Kepala Bidang Perdagangan, Hartini mengaku tidak tahu sama sekali terkait dana perawatan pasar Limbur Tembesi. Kata dia, bahwa dana perawatan pasar tidak pernah ada. Yang ada, hanyalah dana anggaran penambahan fasilitas pasar.
“Yang jelas, Pemda Sarolangun tidak pernah mengeluarkan dana perawatan, kecuali anggaran penambahan fasilitas pasar”, katanya, jumat(10/3/2017).
Menurutnya, Disperindagkop pernah mengajukan anggaran penambahan fasilitas pasar, seperti septi tank, sumur bor dan listrik pada tahun 2016. Namun, tidak dikabulkan pada APBD murni tetapi malah dialihkan pada APBD-P 2016.
“Iya pernah diajukan lewat APBD murni, tapi saat itu tak direalisasi, justru masuk di ABPD – P. Saya juga tidak tahu persis”, jelasnya.
Katanya, setelah ada perubahan Perangkat Daerah, Kabid Sarpras tidak ada lagi dan sudah di bubarkan, sementara penanganan sarana prasarana pasar kembali ke bidang yang di tanganinya.
“Kita akan adakan rapat, rencananya, pasar itu akan diubah menjadi pasar senin. Soal pasar yang tidak difungsikan itu, Camat juga harus bertanggungjawab. Tapi yang pasti, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengaktifkan pasar tersebut”, pungkasnya. (H/ igun)