JAMBI – Pelaksanaan Operasi Patuh Siginjai Tahun 2017 dilaksanakan serentak di seluruh tanah air, termasuk serentak di seluruh daerah dalam lingkup wilayah hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jambi berlangsung aman, sukses dan lancar.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jambi, Ajun Komisaris Besar Polisi Didik Mulyanto,SIK,MH dalam evaluasinya menyebutkan, pelaksanaan Operasi Patuh Siginjai Tahun 2017 berlangsung aman, sukses dan lancar.
“Operasi Patuh Siginjai Tahun 2017 kali ini, dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia selama empat belas hari, sejak 9-22 Mei 2017,” ungkapnya kepada wartawan, saat menggelar jumpa pers, Selasa siang (23/05/2017) di Gedung Traffic Management Center (TMC) Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jambi, Kelurahan Talang Banjar, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Provinsi Jambi.
Ditambahkan dalam rangka upaya untuk menindaklanjuti keselamatan berlalu lintas di jalan yang bersifat fatal. Pihaknya menegaskan operasi penegakan hukum yang dilakukan kepolisian, dalam hal ini Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jambi semata-mata untuk kepentingan masyarakat banyak. “Kita berupaya melakukan semaksimal mungkin, semuanya untuk kepentingan masyarakat, dan menjaga keselamatan masyarakat itu sendiri, dalam hal berlalu lintas di jalan,” tegasnya.
Dipaparkannya selama Operasi Patuh Siginjai Tahun 2017 dilaksanakan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jambi di seluruh daerah se-Provinsi Jambi, berdasarkan hasil evaluasinya justru terjadi kenaikan angka kecelakaan lalu lintas dibandingkan tahun lalu.“Operasi kepolisian yang dilaksanakan selama empat belas hari (9-22 Mei 2017) ini, hasilnya terjadi 33 kecelakaan lalu lintas (lakalantas), naik menjadi tiga kali lipat kejadian pada tahun lalu (2016),” sebutnya.
Selanjutnya penegakan hukum pengenaan denda tilang kepada pengendara. Baik itu, kepada pengendara kendaraan roda empat maupun pengguna kendaraan roda dua saat Operasi Patuh Siginjai berlangsung, pihaknya mengeluarkan sebanyak 9.131 lembar. “Ada kenaikan, yang awalnya sebanyak 5.287 lembar dari tahun (2016) lalu,” ujarnya.
Sedangkan untuk sangsi berupa teguran, menurutnya selama operasi kepolisian berlangsung, justru tercatat mengalami kenaikan. “Pada 2016, ada 437 kali teguran yang kita berikan, dan kini ada kenaikan menjadi 505 kali pada tahun ini,” pungkasnya.
(wartanews.co/Afrizal)