KERINCI (WARTANEWS.CO) – Sungguh malang nasib Nenek Sani (56 ) warga Desa bengkolan Dua Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci .Payudara sebelah kanannya diserang kaker sejak tiga tahun lalu.
Sehingga payudaranya membengkak, mengeluarkan darah dan nanah sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap . Beda dengan kondisi payudaranya yang sebelah kiri.
Nenek Sani janda beranak tiga ini, suaminya sudah lama meninggal. Sehigga untuk berobat kerumah Sakit tidak punya dana. ” Bagaimana saya mau berobat nak untuk makan saja susah” akunya kepada Shinta Narulita , salah seorang istri anggota DPRD Kabupaten Kerinci ketika mengunjungi nenek Sani ini, Selasa (14/11).
Menurut pengakuan Shinta, penyakit yang diderita nenek Sani, dialaminya sejak tiga tahun yang lalu.Awalnya pada puting payudaranya sebelah kanan sering mengeluarkan dara segar. Hanya saja kondisi ini tidak dirisaukannnya karena dianggap penyakit biasa saja.
Hanya saja , semakin hari Payudaranya semakin membesar, dan kondisinya semakin parah, ditambah lagi rasa sakit yang dideritanya ketika penyakit payudaranya mulai kumat.
“Saya hanya pasrah saja, megharapkan kalau ada donatur yang ingin membantu saya,” ungkapnya kepada Shinta.
Awalnya, mengetahui penyakit yang diderita nenek Sani, ketika dia membantu membuat Kartu BPJS untuk nenek ini. Tapi waktu itu terkendala dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu keluarga (KK).
“Saya dan suami telah membantu membuat Kartu BPJS, tetapi anaknya tidak merespon,” lanjut Shinta.
Dia menambahkan penyakit yang diderita oleh nenek Sani ini, kumatnya mulai tengah malam dan menjelang subuh. Ketika penyakitnya Kumat hanya menahan sakit dan menggantungkan do’a kepada yang kuasa, agar penyakti yang dideritanya dapat disembuhkan. Karena untuk berobat kerumah Sakit tidak mempunyai dana.
“Saking sakitnya ketika Kumat tengah malam, saya terpaksa menggigit bantal dan kain, untuk menahan rasa sakit,” katanya.
Dia berharap agar Pemkab Karinci serta Dinas terkait, dapat membantu dana untuk berobat nenek Sani ini ke Padang. Karena untuk menggunakan Kartu BPJS, nenek ini tidak termasuk dalam program tersebut sehingga untuk pengobatan tidak bisa menggunakan dana pemerintah.
“Harapan saya, agar Pemkab Kerinci dan Dinas terkait lainnya untuk dapat membantu dan memfasilitasi nenek Sani untuk berobat ke Padang,” ungkap Shinta. (azmalfahdi)