JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 44/IV Tanjung Johor, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, Hj Mursidah SPdI mengungkapkan keluhannya terhadap kondisi bangunan SD yang dia pimpin sekarang ini, masih belum dikatakan layak.
Dalam upaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua peserta anak didiknya, yang berjumlah 314 orang siswa/siswi, saat kegiatan proses belajar-mengajar berlangsung diruang kelas.
“Hanya ada dua ruangan saja, yang dibangun dengan beton permanen di SD 44 Tanjung Johor ini, itupun merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat pada tahun 2013 yang lalu. Masing-masing yaitu, ruangan untuk staf tata usaha, dan ruangan kepala sekolah. Sementara untuk ruang kelas, bentuknya masih bangunan menggunakan papan kayu, dan gedung panggung.
Saya berharap kedepannya nanti, tentu saja semua ruang kelas bagi rombongan belajar anak didik di SD Negeri 44 Tanjung Johor ini, semuanya sudah dibangun gedung panggung yang layak dan permanen beton dan tidak lagi kayu papan seperti sekarang,” paparnya diruang kerja, Selasa (12/09/2017) di Pelayangan, Kota Jambi.
Diceritakan bangunan gedung SD Negeri 44/IV Tanjung Johor, memiliki lahan seluas 2,720 meter persegi, berlokasi di wilayah Rukun Tetangga (RT) 2, Kelurahan Tanjung Johor, Kecamatan Pelayangan tersebut. Sejak awal dibangun oleh Pemerintah pada 1982 hingga sekarang, masih saja berbentuk gedung sekolah panggung, dengan semua dinding dan lantai kelas, serta dek/atap ruangan menggunakan dari kayu papan.
“Jumlah siswa dan siswi di SD Negeri 44 Tanjung Johor, semuanya ada 314 orang, terdiri dari 147 siswa laki-laki, dan 167 siswa perempuan. Semua siswa dan siswi yang bersekolah disini, mereka umumnya warga setempat, berasal dari enam RT di Kelurahan Tanjung Johor, yaitu; RT 1, RT 2, RT 3, RT 4, RT 5, dan RT 6,” ungkapnya
Bahkan setiap tahun pelajaran, kegiatan proses belajar-mengajar berlangsung di SD Negeri 44/IV Tanjung Johor, justru kerap kali memboroskan uang operasional sekolah, yang semestinya dapat digunakan untuk kegiatan proses belajar-mengajar para siswa/siswi, dan peningkatan mutu sekolah.
Pemborosan yang dia maksud, sebutnya, antara lain merehab atau mengganti papan lantai kelas siswa, yang kayunya sudah patah-patah. Dinding kelas, atap atau dek ruangan kelas, yang papannya sudah lapuk, dan keropos, serta masih banyak lagi yang lainnya.
“Tentu saja, ada resiko bagi anak murid saat belajar di kelas. Tapi mau bagaimana lagi. Sejak saya bersekolah (SD) disini, sampai menjadi Kepala Sekolah SD 44 Tanjung Johor, masih saja tetap berubah sampai sekarang, dan kondisinya tetap saja memperihatinkan, seperti ini,” ujarnya.
Kepala SD Negeri 44/IV Tanjung Johor, Hj Mursidah mengakui, dirinya beserta seluruh majelis guru berjuang sendirian mengajukan proposal pada 2013 lalu, untuk memperoleh bantuan dana pembangunan dua ruangan permanen dengan beton, yakni masing-masing ruangan tata usaha, dan ruangan kerja kepala sekolah kepada Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Lanjutnya jumlah ruangan kelas bagi semua siswa/siswi di SD Negeri 44 Tanjung Johor saat ini, terdiri dari 13 ruang kelas.
“Saya berharap kepada semua pemangku kepentingan, baik itu pemerintah pusat di Jakarta, Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kota Jambi, maupun para pelaku usaha atau pengusaha yang ada di Provinsi Jambi. Mereka benar-benar peduli, dan mau membantu kesulitan kami dan semua siswa disini. Untuk memiliki sebuah gedung ruangan sekolah, yang beton permanen di sekolah kami dan juga bangunan SD-SD negeri yang lainnya, yang masih banyak memiliki bangunan sekolah dari gedung panggung kayu papan, seperti kami yang ada di wilayah Seberang Kota Jambi (Sekoja),” demikian tuturnya. (Afrizal)