KERINCI (WARTANEWS.CO) – Ibu-ibu rumah tangga di berbagai Kecamatan dalam Kabupaten Kerinci mulai resah dan kecewa. LPG 3 Kg yang biasanya merupakan kebutuhan pokok ibu rumah tangga kini mulai langka, kalau pun ada harganya per tabung mencapai Rp30 ribu.
“Ya, di Kecamatan Batang Merangin, haga LPG 3 Kg, harganya Rp30 ribu/ tabung. Kenaikan harga LPG ini drastis sekali, pada hal beberapa hari yang lalu harganya hanya Rp23 rbu- Rp25 ribu/ tabung,” ungkap Edi.
Kenaikan LPG dari Rp23 ribu menjadi Rp30 ribu/ tabung, sangat dirasakan sekali oleh warga pemiliki warung, karena untuk memasak kebutuhan warung lebih banyak menggunakan LPG ketimbang minyak tanah da kayu bakar.
Pemilik Pangkalan gas LPG 3 Kg Kamil ketika dikonfirmasi, Rabu (28/3), membenarkan pasokan gas 3 kilogram langka ke Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh.
“Memang Gas LPG 3 kg dari Palembang menuju Kerinci dan Sungai Penuh, sering macet, maka ini penyebab kelangkaan gas LPG tersebut,” ungkap Kamil.
Berkaitan dengan tingginya harga LPG 3 kg di pasaran , dia mengatakan kalau dipangkalan tetap dijual dengan Harga Enceran Tertinggi (HET), sesuai dengan SK . Gubernur Jambi, berkisar antara Rp20 ribu – Rp23 ribu / tabung.
“Yang menaikkan harga jual hingga melampui HET tersebut diwarung-warung. Itu kita tidak tahu, kita tetap menjual di pangkalan sesuai dengan HET yang ditetapkan.” ungkap Kamil.
Kondisi yang sama juga dialami oleh Dela warga Kota Sungai Penuh, “ya, harga LPG 3 Kg naik benar yang semula Rp23 ribu – Rp25 ribu / tabung, kini sudah mencapai Rp30 ribu /tabung itupun sulit untuk mencarinya.
Hal senada juga disampaika Pak Yul, pangkalan di Desa Simpang Belui, penyebab kelangkaan LPG 3 Kg itu, memang karena pasokan untuk Kabupaten Kerinci berkurang. “Kami di pangkalan yang biasanya membutuhkan 125 tabung / Minggu sekarang sudah dikurangi menjadi 100 tabung/ Minggu, itupun selama tiga hari sudah habis.
“Kami tetap menjual dengan harga Rp23 ribu. Saya juga dengar banyak warung yang menjual Rp30 ribu/ tabung, pada hal mereka membeli pada kami hanya harga Rp23 ribu/ tabung. Artinya setiap tabung dimasing-masing warung sudah mengambil keuntungan Rp7 ribu/ tabung,” ungkap Pak Yul.
Lain pula, kata mama yopit, dia membelinya hanya 10 Tabung setiap tiga hari, dijual dengan harga Rp27 ribu/ tabung. Satu hari sudah habis, beber mama Yopit. (Azmal Fahdi)