Jambi (WARTANEWS.CO) – Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Jambi menyelenggarakan Media Gathering pada 05-06 Desember 2022. Kegiatan ini merupakan program untuk memberi apresiasi kepada jurnalis yang menghasilkan karya jurnalistik berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan ini juga sebagai ajang untuk menelurkan semangat optimisme dalam menatap visi misi Jambi Mantap. Dan pada penyelenggaraan ini di isi dengan penghargaan karya jurnalistik. Di samping itu lomba karya jurnalistik yang dikemas dalam Gathering Media ini juga untuk menjalin mitra antara pemerintah dan para rekan jurnalis.
Dalam kesempatan ini, peserta melakukan kunjungan ke situs Candi Muara Jambi yang terletak di Muaro Jambi, Kec. Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Diketahui Candi Muara Jambi merupakan objek wisata yang banyak di kunjungi masyarakat dalam mengisi hari libur dan bermacam acara, baik keluarga maupun organisasi.
Berluas lebih kurang 3.981 hektar, Komplek Percandian Muaro Jambi disinyalir merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu yang saat ini dicalonkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi melalui Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi untuk menjadi situs warisan dunia ke UNESCO.
Guna mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Jambi terus berupaya memperindah dan mempermudah segala akses untuk menjangkau Komplek Percandian Muaro Jambi. Dari pantauan lapangan, penulis melihat area candi Muara Jambi dalam tahap renovasi beberapa titik. Tampak pengerjaan renovasi tersebut berdampak sepinya pengunjung. Tak hanya pengunjung, para pedagang area Candi pun alami minim pemasukan.
Bu May (29) salah satu pemilik dari bisnis sewa sepeda komplek candi muaro jambi yang sudah menggeluti nya dalam beberapa tahun belakangan mengatakan, sejak dilakukannya pembangunan sangat mempengaruhi omset dirinya, karena berkurangnya pengunjung yang datang.
“Disewakan dengan harga 10-25 ribu per unit, pengunjung dapat menggunakan sepeda sepuasnya. Dengan penghasilan rata-rata dapat mencapai 300 ribu perhari di hari libur diwaktu sebelum ada renovasi, sedangkan sekarang menurun drastis hingga, ucap ibu May saat dijumpai tim wartanews.co, Senin (05/12).
Sementara itu, Surtini (40), warga asli Candi Muara Jambi yang berprofesi penyewaan tikar dati kelas IV SD ini tidak mendapatkan pemasukan. Dengan adanya tahap renovasi tersebut banyak pedagang mengeluh karena sepinya pengunjung.
“Renovasi yang di lakukan sudah hampir dua bulan yang mengakibatkan kosongnya pendapatan. Sebelum adanya renovasi ini, di hari minggu saya bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp. 300.000 dan hari biasa Rp. 100.000,” terangnya.
Diketahui untuk harga satu tikar berkisar Rp. 20.000 hingga Rp. 10.000. Tak hanya itu, dari baiknya, para pedagang senang area candi di lakukan renovasi karena dapat meningkatkan antusias pengunjung untuk berwisata ke Candi Muara Jambi.
Surtini juga berharap di hari Raya Idul Fitri Tahun 2023 mendatang, pengerjaan renovasi sudah selesai. “Kami berharap lebaran tahun besok renovasi ini udah selesai, karena dari sini la mata pencarian kami untuk kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Disisi lain, saat melakukan pelepasan Media Gathering, Wagub Abdullah Sani menyampaikan, Percandian Muaro Jambi yang saat ini masih banyak ditemukan candi candi tertimbun. Tidak hanya itu, ia juga katakan guna mewujudkan kesahjateraan masyarakat sekitar, Pemerintah akan terus berupaya melakukan semua hal yang terbaik, yang sudah tercantum dalam visi misi Jambi Mantap.
“Nantinya setiap penemuan ini akan terus diperbaiki. Dan untuk kesahjateraan masyarakat sendiri sudah berkaitan dengan Jambi Mantap, yakni meningkatkan kualitas Sdm,” kata Wagub.
“Untuk sektor ekonomi tentu terus ada kaitannya dengan adanya penemuan – penemuan baru, dengan timbul nya ekonomi kreatif disekitaran komplek Percandian Muaro Jambi ini. Dan tentunya pentingnya pembinaan dari awal,” pungkas orang nomor dua di Provinsi Jambi ini. (eco)









