Keynara Batik Buka Peluang Kerjasama Usaha dan Pelatihan Membatik

MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Dra Erni Jufti mengungkapkan peran pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam upaya memasarkan berbagai produk Batik daerah Mestong yaitu Batik Buah Para, atau biasa dikenal dengan ‘Batik karet Mestong’(Batik Mestong) sangat penting dalam pengembangan kemajuan seni dan budaya kerajinan batik daerah di Provinsi Jambi hingga dikenal di tanah air.

Pemilik Keynara Batik, sekaligus pelopor dan pencipta motif desain ragam corak Batik karet Mestong yang begitu menarik dan terkenal ikonik itu, kembali menekankan peran penting kepedulian masyarakat yang tinggal di Mestong dan sekitarnya, terutama warga dan perangkat Desa Nagasari, Kecamatan Mestong beserta unsur terkait lainnya di dalam lembaga politik dan pemerintahan desa atau pemerintahan kecamatan setempat untuk turut serta aktif berpartisipasi dalam rangka melindungi warisan budaya dan seni kerajinan membatik daerah sehingga menjadi produk kebanggaan bagi warga di Desa Nagasari dan masyarakat di wilayah Mestong umumnya di Kabupaten Muaro Jambi dan Provinsi Jambi. “Mari mencintai produk budaya daerah, sebagai rasa cinta tanah air dan bangsa,” bijaknya.

Dra Eni Jufti, juga seorang guru senior bersama dua orang koleganya yakni sesama guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Muaro Jambi, yaitu M Rohman,S.Pd dan Drs Sutrisno, serta tidak kalah pentingnya segala perhatian, dukungan dan kepedulian oleh pihak sekolah selama ini, tempatnya ia mengajar dan memberikan keterampilan ilmu membatik kepada anak didiknya, dalam hal ini perhatian Kepala SMA Negeri 3 Muaro Jambi, Novrita Suryani,S.Pd, yang telah memberikan ruang bagi kemampuan belajar anak didiknya melalui kegiatan Ekstrakurikuler di sekolah.

Keynara Batik, yang ia kelola sekaligus menjadi tempat tinggalnya serta lokasi gerai sanggar batiknya bersama anak-anak asuhnya di Dusun Satria, Desa Nagasari, Kecamatan Mestong, Jalan Lintas Palembang-Jambi, papar Eni menegaskan, dia selalu siap kapan saja, untuk memberikan kesempatan kepada siapa pun yang ingin belajar membatik di sanggarnya.

“Kita selalu siap, jika diminta untuk memberikan pelatihan membatik, dan juga saya siap bekerja sama memasarkan berbagai produk menarik desain motif Batik Buah Para ini ke masyarakat,” jawabnya.

Di lokasi tempat tinggalnya di Desa Nagasari, dia juga terlibat di kelompok Tim Penggerak PKK desa, namun sampai saat ini diakuinya dia belum diminta dari pihak pemerintah desa (pemdes) untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan pemberdayaan ekonomi produktif melalui pelatihan kemampuan membatik tulis maupun keahlian membatik cetak dengan membuat beragam produk batik khas buah karet Mestong (Batik Buah Para) kepada ibu-ibu dan kelompok pengrajin di desa.

Lanjutnya dirinya sangat mengapresiasi kepedulian masyarakat yang ingin bekerja sama membuka pelatihan kegiatan keterampilan bagi kalangan pemuda/pemudi dan remaja putus sekolah dan pengangguran untuk bekal keahlian kerja mereka di bidang kerajinan membatik guna menambah income (pendapatan) dirinya dan keluarganya. “Belum. Belum ada (diminta kerjasama pelatihan),” sebutnya dikonfirmasi Wartanews belum lama ini.

Biasanya di dalam Tim Penggerak PKK, ungkapnya, ada bagian kelompok kerja usaha keluarga yakni Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K-PKK).

“Kami dapat membantu masyarakat melalui kegiatan pelatihan membatik ini, khususnya kepada ibu-ibu PKK di bagian UP2K-PKK, dan juga kepada kelompok Karang Taruna, kegiatan pemuda/pemudi dan remaja yang ingin berniat membuka usaha kerajinan batik khususnya produk Batik Buah Para Mestong ini,” jelasnya.

“Mereka kita bantu untuk belajar tentang bagaimana cara membatik yang benar di Sanggar Keynara Batik, atau juga kita siap jika diundang dalam suatu kegiatan yang menyelenggarakan pelatihan membatik oleh Desa, atau pun dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda), atau yang lainnya seperti kerjasama pelatihan membatik bagi santri di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes), kerjasama usaha dan pelatihan membatik kepada ibu-ibu Dharma Wanita, dan juga kepada kelompok ekonomi produktif dan pengrajin kreatif yang ada di masyarakat, dan sebagainya. Mereka dapat menghubungi kami, atau dapat melihat kontak dan promo usaha kami di akun media sosial, Instagram (IG), dengan nama akun saya, @keynarabatik.official,” beber Eni. (Afrizal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *