WARTANEWS, BATANG ASAM – Banyak kerusakan jalan desa di beberapa tempat di kecamatan Batang Asam semakin memprihatinkan. Seperti jalan menuju desa Tanjung Bojo, sepanjang 15 Km kondisi jalan dalam keadaan hancur. Menurut keterangan warga desa, kerusakan jalan ini akibat banyaknya kendaraan milik perusahaan kelapa sawit yang melintas dengan sarat muatan. Dan walaupun jalan sudah hancur, pihak perusahaan tidak mau memperbaikinya. Sementara jalan ini adalah jalan menuju tiga desa, diantaranya desa Tanjung Bojo, desa Lubuk Lawas dan desa Lubuk Bernai.
Kepala Desa Lubuk Bernai, Zulfahmi ketika ditemui WARTANEWS, Senin (13/3) mengatakan sangat kecewa kepada tiga perusahaan yang kendaraannya melintasi jalan itu setiap hari. Dijelaskannya,bahwa ketiga perusahaan itu adalah PT. PSJ (Makin Grup), PT. RHM dan PT. DAS. Menurutnya, kendaraan ketiga perusahaan tersebut setiap hari melintas dengan muatan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dengan melebihi tonase (muatan) hingga kerusakan jalan tambah parah.
”Kami mengharapkan agar ketiga perusahaan dapat menyalurkan CSR untuk perbaikian jalan tersebut,” ungkapnya. Terpisah,hal senada juga dikatakan Anggota DPRD Tanjab Barat, Adam, “saya sudah cek ke lapangan dan kondisi jalan sudah teramat parah. Sehingga, sangat mengganggu aktifitas warga di tiga desa yang harus melewati jalan itu,” ungkapnya.
Masih menurut politisi PAN tersebut, diminta kepada perusahaan yang kendaraannya melintas setiap hari di jalan ini harus ikut bertanggung jawab. “Kita minta kepada Bappeda agar mengintruksikan ke setiap perusahaan untuk dapat menyalurkan bantuan CSR yang diutamakan untuk memperbaiki jalan. Dan perusahaan dalam menyalurkan CSR harus tepat sasaran dan transparan,supaya warga tau,” katanya. (H/Mirwan)