Kembali Tuai Protes, Pelaksana Proyek IPAL Ancam Keselamatan Warga, Minta Pj Wali Kota Tegas

Jambi (WARTANEWS.CO) – Pekerjaan Proyek IPAL Terpadu (Sewerege System) di Kota Jambi masih menjadi keluhan warga. Pasalnya, selain pekerjaan tersebut tak kunjung selesai, pelaksana proyek juga seakan mengabaikan hak warga mendapatkan fasilitas jalan yang memadai.

Seperti terjadi pada warga di kelurahan Sulanjana Kecamatan Jambi Timur, yang berang dan protes setelah pelaksana proyek IPAL di kawasan tersebut memindahkan safety traffic cone yang dijadikan pembatas lubang dan mengangkat plat besi penutup jalan berlubang yang selama ini dijadikan pengaman bagi warga yang melintasi trotoar dan jalan raya tersebut.

Kejadian ini terjadi di beberapa titik di kawasan jalan Mayor Abdul Kartawirana Kelurahan Sulanjana.

Dijelaskan Ketua RT 10 Kelurahan Sulanjana Kecamatan Jambi Timur Husni, pemindahan cone dan pengambilan alat pengaman lalu lintas itu terjadi secara diam-diam pada Jum’at dinihari (19/1).

“Kami sangat kecewa dengan cara seperti ini, tega-teganya mereka memindahkan cone dan plat besi penutup jalan ditempat kami, selain tidak memberitahukannya kepada kami, perbuatan ini juga mengancam keselamatan warga sekitar,” tegas Husni, Senin (22/1).

Akibat cara yang semena-mena itu, jelas Husni ada bebrapa kendaraan warga yang terperosok.

“Kemaren mobil masuk ban sebelahnyo, nah ini motor lagi, belum lagi yang jalan kaki jugo kepeleset,” tambahnya.

Sampai saat ini menurut Husni, belum ada penjelasan dari pihak pelaksana maupun pekerja disitu. Namun dirinya menduga peralatan tersebut diambil dan dipindahkan ke lubang penggalian yang lain.

“Ini kan dak fer (fair-red), masak dio pindahkan ke tempat lain kerno ado kerjoan lobang baru, tapi abai dengan bekas galian disini, mestinyo kan dio adokan yang lain atau adokan yang baru untuk lobang baru itu, jangan ngambek ditempat kami yang masih digunokan warga,” tutur Husni.

Ketua RT 10 itu juga mengatakan warganya sangat faham dengan adanya proyek tersebut dan selalu menjaga kondusifitas selama pelaksanaan pekerjaan diwilayahnya. Namun dirinya merasa kecewa karena keselamatan warga diabaikan pekerja proyek.

“Proyek ini bejalan sangat kondusif disini, kami ni warga disini lah cukup sabar lah kalu nak dikatokan sabar, sudah 2 tahun ini kami makan debu dan bebecekan. Kalu panas bedebu, kalu ujan becek, tapi jangan pulak keselamatan kami disini disepelekan, diabaikan, sudahlah mereka dak baikkan jalan kami malah nambah resiko warga kami,” tegas Husni.

Husni menjelaskan bahwa kawasan tersebut jalan raya yang padat, oleh karenanya keselamatan warga dan pengguna jalan yang melintas harus menjadi prioritas.

“Ini kan kawasan jalan raya, jalan sibuk dan rawan kecelakaan, mestinyo mereka fahami itu, artinyo di kawasan ini alat rambu-rambu keselamatan warga harus lebih di prioritaskan, ini bukan jalan lorong, tapi jalan raya alat keamanan itu dibutuhkan,” terang Husni.

Selain meminta pelaksana proyek segera mengambalikan cone dan penutup jalan yang diambil tersebut, Dia juga minta Pemerintah Kota Jambi bersikap tegas kepada pelaksana proyek tersebut.

“Kami warga disini minta pelaksana proyek segera balikkan cone samo plat penutup jalan tu, balikkan lg ketempatnyo. Kami jugo minta ibu Pj Wali Kota Jambi lebih tegas lagi, panggil dan pelaksana proyek ini,” pungkasnya.

Sebagaimana pernah diberitakan sebelumnya, warga RT 10 Kelurahan Sulanjana sempat mengancam demo, pasalnya pelaksana proyek sempat hampir 1 bulan meninggalkan pekerjaan diwilayah tersebut.

Warga menyayangkan adanya lobang dari galian yang hanya ditutup dengan tumpukan tanah dan dibiarkan. Sementara antara jalan setapak yang hancur dengan got hanya ditutup dengan plat besi. Bila hujan kata Husni tak jarang warga terpleset saat berjalan dikawasan tersebut.

“Kita heran saja, koq sudah hampir satu bulan ini terkesan dibiarkan, padahal sudah banyak korban terpelesat di kawasan ini, jamaah yang mau ke masjid juga ada yang terpleset, dan belum lama ini ada ibu-ibu pengendara motor yang terpeleset,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Pihaknya sebut Husni, mengharapkan pekerjaan tersebut segera diselesaikan, dan jalan kawasan mereka dirapikan kembali seperti semula.

Diketahui proyek Jambi Sewerage System akan menangani pengolahan limbah domestik di dua kecamatan di Kota Jambi, yakni pada Kecamatan Jambi Timur dan Pasar. Nantinya dari proyek tersebut akan menyasar 1.000 sambungan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *