KERINCI (WARTANEWS.CO) – Puluhan warga Desa Koto Di Air, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci melakukan unjuk rasa di kantor Kepala Desa Koto Di Air, sejak Jumat sore (04/08) meminta Kepala Desa Koto Di Air, Afrizal untuk mundur, karena tidak bisa mempertanggung jawabkan penggunaan Dana Desa (DD) Tahun 2017 dan dugaan memungut biaya untuk mengurus sertifikat Prona.
Pengunjuk rasa juga membentang spanduk diatas jalan bertuliskan, “Seluruh Elemen Masyarakat Koto Di Air Kecamatan Air Hangat, Meminta Bupati Kerinci Untuk Memberhentikan Kepala Desa Koto Di Air”.
Menurut Tokoh Masyarakat Azhar SE, unjuk rasa dilakukan setelah pertemuan, Kamis malam (03/08) yang minta pertanggung jawaban Kepala Desa tentang penggunaan dana desa sebesar Rp 560 juta, karena Rp 300 juta lebih dana disinyalir menyimpang. Serta dugaan pungutan uang untuk pengurusan sertifikat Prona sebesar Rp 525 ribu per sertifikat.
“Namun ketika ditanya tentang kegunaan dana tersebut, Kades tidak bisa menjawab malah kabur meninggalkan rapat,” ujarnya.
Kapolres Kerinci, AKBP Dwi Mulyanto, SIK, SH, melalui Kasat Intelkam AKP Yulizal Bukhari, menyatakan mulai saat dilaksanakan unjuk rasa pihaknya tetap berada di lokasi.
“Ya, warga desa Koto Di Air menyampaikan aspirasi mereka soal Dana Desa dan Prona. Tapi walaupun situasi kondusif dan aman, anggota masih tetap berjaga-jaga,” ujarnya. (azmalfahdi/edit: harianja)