KERINCI (WARTANEWS.CO) – Jalan Renah Pemetik yang menghubungkan tiga Desa Pasir Jaya, Lubuk Tabun, dan Sungai Kuning, Kecamatan Siulak Mukai, kondisinya rusak parah. Kalau musim hujan kenderaan tidak bisa lewat, sepanjang jalan berlumpur sedalam setengah meter.
Zul, salah seorang petani warga Desa Renah Pemetik, mengharapkan Pemerintah Kabupaten Kerinci dapat memperbaiki jalan yang setiap harinya dilalui oleh warga tiga desa tersebut.
“Jalan inilah yang dilalui para petani yang akan keladang. Jadi jika musim hujan kami tidak dapat lewat, badan jalan penuh lumpur. Sehingga, hasil pertanian seperti sayur, kentang, cabai, kopi dan kayu manis tidak bisa dibawa dan terpaksa kami menunggu hari panas (jalan kering),” kata Zul, jumat (8/12).
Sebuah eskavator milik pemerintah yang mencoba menerobos jalan tersebut, karena licin dan berlumpur sehingga terbalik. “Alat berat ini sudah sejak selasa lalu (5/12) hingga jumat (8/12) masih tergelatk dijalan, sekarang masih diusahakan untuk mengeluarkannnya,” ungkap Ediyanto, warga desa Renah Pemetik.
Camat Siulak Mukai, Sinarafli mengatakan, melalui jalan itu para petani dari tiga desa setiap hari jika akan keladang. Diharapkan pemerintah kabupaten Kerinci segera memperbaiki jalan tersebut. Sehingga petani tidak kesulitan jika hendak kieladang dan membawa hasil pertanian mereka.
Terpisah, H.Zukri , Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Kerinci mengatakan,. jalan ini cukup panjang. Untuk membangun jalan ini tidak cukup dengan dana APBD II Kerinci saja, makanya kita harus mengejar Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat pada tahun 2018 mendatang. (azmalfahdi)