MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Jalan poros sepanjang 7,5 kilometer lebih berada di batas desa antara Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong sampai ke Desa Ladang Panjang, Kecamatan Sungai Gelam sudah puluhan tahun hancur dan rusak parah tanpa ada pembangunan yang berarti bagi kepentingan masyarakat.
Apalagi saat musim penghujan saat sekarang ini, jalan bertanah merah tersebut, berubah menjadi lembek, berkubang dan berlumpur. Bahkan bila tiba musim kemarau, justru jalan poros antar kedua desa ini pun berdebu.
Padahal jalan kabupaten ini, merupakan poros utama antar desa yang menghubungkan dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Mestong dan Kecamatan Sungai Gelam, yang sering digunakan warga dan masyarakat setempat untuk beraktivitas sehari-hari, dan juga akses jalan untuk petani/pekebun, yang umumnya adalah petani Karet dan Kelapa Sawit, serta petani Palawija, sebagai penyumbang terbesar hasil-hasil pertanian dan perkebunan rakyat bagi peningkatan pendapatan petani/pekebun di Desa Sungai Landai selama ini.
Sebut saja, Hendra, warga tinggal di Desa Sungai Landai berharap ada pembangunan di sepanjang jalan poros antara batas Desa Sungai Landai-Desa Ladang Panjang yang sudah lama hancur dan rusak parah selama puluhan tahun ini.
“Warga berharap ada pembangunan oleh pemda untuk perbaikan jalan poros batas desa di daerah kami ini. Karena sangat dibutuhkan masyarakat, untuk akses keluar masuk warga, yang umumnya adalah petani Karet dan Kelapa Sawit, yang sudah lama sekali menginginkan adanya pembangunan jalan ini lebih bagus, dan lebih lancar lagi (saat beraktivitas warga),” sebutnya kepada Wartanews belum lama ini.
Secara terpisah Kepala Desa Sungai Landai, Datuk Mujiono, SE mengatakan jalan poros sepanjang lebih kurang 7,5 kilometer, berada di Dusun Plangki-Dusun Sungai Jerat, Desa Sungai Landai sampai saat ini, diakuinya sudah hancur dan rusak parah, terutama yang terbanyak bermukim disana sebanyak ratusan Kepala Keluarga (KK) di Dusun Plangki dari empat RT setempat, masing-masing yaitu RT 14, RT 15, RT 16 dan RT 18.
Tidak dipungkiri bahwa jalan poros tersebut, merupakan jalan utama menghubungkan dua desa di daerah Kabupaten Muaro Jambi, yaitu Desa Sungai Landai, Kecamatan Mestong dan Desa Ladang Panjang, Kecamatan Sungai Gelam, menjadi urat nadi ratusan warga di dua desa tersebut selama ini, sejak dibuka pertama kalinya pada 2008 yang lalu, dan telah dikunjungi Bupati Muaro Jambi, Hj Masnah Busro, SE beserta para wakil rakyat di DPRD Kabupaten Muaro Jambi beberapa waktu lalu.
“Bila hujan, jalan menjadi lembek dan berlumpur, susah dilalui kendaraan. Begitu juga bila musim panas (musim kemarau), jalan berdebu dan kotor. Sehingga sangat menyulitkan warga ketika beraktivitas setiap harinya. Jadi, semoga dengan tulisan yang saudara buat (Wartanews) ini, semoga pemda dapat mengetahuinya dan membacanya, dan berharap juga jalan di Dusun Plangki-Dusun Sungai Jerat (Desa Sungai Landai) ini, dapat segera dibangun oleh pemda, dan dibuat lebih bagus untuk aktivitas warga dan masyarakat kami, yang sering menggunakan jalan ini menuju ke kebun setiap harinya,” paparnya menjawab media online ini.
Disamping itu juga, sepanjang jalan poros tersebut, juga kerap digunakan anak-anak sekolah yang banyak tinggal di Dusun Plangki, antara lain siswa/siswi SD Negeri 216/IX Sungai Landai, siswa dan siswi SMP Negeri 2 Muaro Jambi, dan peserta didik dari MTs Nurul Falah, Desa Sungai Landai. (Afrizal)









