JAMBI (WARTANEWS.CO) – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Drs.H.M.Dianto,M.Si mengemukakan, operasi pasar (beras) dilaksanakan dalam rangka menjaga kestabilan harga beras di pasaran, serta untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat di Provinsi Jambi. Hal tersebut dikemukakan Sekda saat melakukan Pelepasan Beras Bulog Dalam Rangka Operasi Pasar, bertempat di Gudang (Badan Urusan Logistik) Bulog Pasir Putih, Jambi, Selasa (09/01/2018) pagi.
“Kita tadi baru saja melakukan pelepasan beras Bulog dalam rangka operasi pasar, untuk menjaga kestabilan harga beras di pasaran. Beras yang kita lepas tadi berjumlah 60 ton, dengan harga Rp.9.450,- per kilogram, harga ini dibawah Harga Ecerean Tertinggi (HET) yang harganya Rp9.950,- per kilogram, jadi ada selisih 500 rupiah dari HET tadi,” tutur Sekda.
Sekda menjelaskan, beras Bulog dilepas kepada 3 mitra distributor Bulog dengan kemasan karung 50 kilogram, yang nantinya pihak mitra distributor akan mengemas kembali (repacking) beras ini menjadi kemasan 20 kilogram sesuai dengan kebutuhan masyarakat di pasaran.
“Operasi pasar ini dilakukan, karena berdasarkan hasil pantuan Tim Satgas Pangan Provinsi Jambi di beberapa tempat, harga beras medium di pasaran ini sudah melebihi harga Rp.10.000,- per kilogram dan akhir-akhir ini sudah sedikit langka di pasaran. Melalui operasi pasar ini diharapkan bisa membantu masyarakat Jambi dalam hal kebutuhan beras,” terang Sekda.
Sekda mengharapkan, di pasaran nantinya harga beras Bulog ini sudah menjadi harga yang maksimal dan tidak terjadi kenaikan harga lagi, walaupun beras Bulog ini disalurkan melalui beberapa mitra distributor dan agen yang berada di pasar.
“Kedepannya, operasi pasar ini akan terus dilaksanakan guna menjaga kestabilan harga di pasaran. Selain menjaga kestabilan harga dan memenuhi kebutuhan beras di masyarakat, operasi pasar ini juga dilaksanakan guna menekan angka inflasi di Provinsi Jambi,” pungkas Sekda.
Direktur Produk Ekspor Hasil Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan RI, Prahastuti, menyampaikan, Menteri Perdagangan menginstruksi seluruh staf untuk mengawal dan memonitor operasi pasar yang dilaksanakan oleh Bulog di beberapa Provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi Jambi.
“Setelah melakukan pelepasan beras ini, kami akan meninjau di beberapa pasar yang ada di Kota Jambi ini, untuk mengetahui bagaimana model dari operasi pasar ini dan mutu (kualitas) serta harga dari beras yang telah dilepas ini. Kita mengharapkan dengan adanya operasi pasar ini, masyarakat akan lebih mudah dalam mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau,” jelas Prahastuti.
Tuti mengharapkan, dalam melaksanakan operasi pasar, harga yang ditetapkan bisa di bawah HET, karena operasi pasar ini dilaksanakan untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjaga kestabilan harga di pasaran. (Richi)