KERINCI (WARTANEWS.CO) – Perangkat Desa di Desa koto Diair dan Desa Balai, Kecamatan Air Hangat mengeluh, karena sudah hampir satu tahun tidak menerima insentif selaku perangkat Desa.
Semua perangkat Desa mulai dari BPD, staf Desa, adat hingga pengurus PKK, Masjid dan guru TPA, guru PAUD tidak bisa mendapatkan insentif sebagaimana mereka terima sebelumnya.
Camat Air Hangat, Dafrisman kepada wartawan mengatakan sejak tahun 2017 perangkat desa Koto Diair tidak menerima insentif ini dampak dari tidak diterimanya Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD), oleh Desa tersebut. Hal ini merupakan buntut dari polemik di Desa termasuk BPD setempat.
“Saat ini pihak Kecamatan, BPD dan Kades bersama masyarakat sudah berupaya melakukan musyawarah perdamaian. Namun islah belum bisa terlaksana dengan baik,” sebutnya.
Selain gaji perangkat Desa, kegiatan di Pemerintahan Desa Koto Diair juga tidak berjalan efektif. Karena pada tahun 2017, Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) tidak diterima, karena tidak mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Tahun 2018 ini juga terancam tidak bisa diterima ADD dan DD, jika perselisihan ini belum juga selesai. Untuk diketahui pada tanggal 30 Agustus 2017, telah terjadi Demo besar-besaran masyarakat Desa Koto Diair, di Kantor Camat Air hangat, minta aspirasi mereka di sampaikan kepada Bupati kerinci, agar kepala Desa Koto Diair dicopot dari Jabatannya, serta diproses secara hukum.
Karena Kepala Desa koto Diair, diduga menyelewengkan Dana Desa (DD) tahun 2017. Pendemo yang terdiri kaum laki -laki dan ibu -ibu waktu diterima Camat. Dan Camat mengatakan sudah disampaikan kepada Bupati Kerinci serta Komisi I DPRD kerinci, dan hingga kini masalahnya belum bisa diselesaikan.(Azmal Fahdi)