JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 11 Kota Jambi lingkup Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jambi, Arthur,SAg,SPd mengungkapkan sukses atau tidaknya kelancaran dan kesiapan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) rencananya dilaksanakan April 2018 mendatang bagi semua peserta didik tingkat SMA negeri dan swasta, terutama siswa/siswi kelas XII, segera mengakhiri pendidikannya di SMA.
Salah satu faktor utama dibutuhkan sekarang, mesti mendapat perhatian serius oleh pemerintah adalah sejauhmana pengadaan sarana dan prasarana komputerisasi di sekolah, seperti pengadaan server dan jaringan Lokal Area Network (LAN), serta pengadaan unit Personal Computer (PC) komputer bagi siswa/siswi saat UNBK berlangsung.
“Menurut informasinya, yang saya tau dari pemberitaan surat kabar, bahwa seluruh (siswa akhir kelas XII) SMA, termasuk juga SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), wajib melaksanakan UNBK tahun pelajaran ini, direncanakan akan dilaksanakan April tahun 2018 akan datang.
Kita masih menunggu dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi mengenai UNBK di sekolah kita (SMA Negeri 11 Kota Jambi) ini. Bila diperintah demikian, kita pun harus siap melaksanakannya, dan yang terpenting adalah sinergi mulai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, (dinas pendidikan pemerintah) provinsi, (dinas pendidikan pemerintah) kabupaten/kota, dan kesiapan sekolah,” jelasnya saat dikonfirmasi wartanews.co diruang kerjanya, Senin (16/10/2017), Jalan Sersan Anwar Bay, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.
Lanjut dia optimis, UNBK berlangsung sukses dan lancar disekolahnya. Hanya saja, kata Arthur, pihaknya masih menunggu arahan dan instruksi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi terkait penyelenggaraan UNBK Tahun 2018.
Diungkapkan ada empat mata pelajaran saat pelaksanaan UNBK April 2018 nanti, yang wajib diikuti semua peserta didik kelas XII, yaitu masing-masing Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan satu mata pelajaran yang wajib dipilih oleh siswa/siswi setiap jurusan IPA/IPS.
“Bagi siswa IPA dan IPS. Mereka harus memilih satu mata pelajaran, sesuai jurusannya masing-masing. Contoh siswa jurusan IPA. Mereka boleh memilih satu mata pelajaran saja. Apakah memilih mata pelajaran Fisika saja, atau mata pelajaran Kimia saja, atau mata pelajaran Biologi saja.
Demikian juga siswa untuk jurusan IPS. Mereka hanya boleh memilih satu dari semua mata pelajaran yang ada dalam jurusannya, misalnya apakah memilih mata pelajaran Geografi saja, atau mata pelajaran Ekonomi saja, atau mata pelajaran Sosiologi saja,” terangnya.
Ditambahkan saat ini, suplai tegangan arus listrik dilingkungan SMA Negeri 11 Kota Jambi sudah memadai, total daya seluruhnya mencapai 23.000 watt. Terkendala sampai saat ini, kata dia, kurangnya peralatan PC komputer untuk siswa/siswi yang akan mengikuti ujian UNBK April 2018 nanti.
“Ini, yang kita tunggu dari dinas (pendidikan pemerintah) provinsi itu, yang bagaimana. Idealnya yang kita butuhkan sekarang di SMA Negeri 11 Kota Jambi, bantuan PC komputer sebanyak 96 unit untuk siswa ujian nanti. Ditambah 10 unit komputer lagi, untuk cadangannya. Lalu server dan jaringan Lokal Area Network (LAN), juga kita tidak punya,” ungkapnya.
Arthur menyebutkan seluruh peserta didik kelas XII di SMA Negeri 11 Kota Jambi, yang mengikuti UNBK pada April 2018 sebanyak 289 orang siswa/siswi, terdiri 8 rombongan belajar (rombel).
Saat UNBK berlangsung, dengan jumlah murid kelas XII sebanyak 289 orang siswa/siswi ini, menurut dia, pihaknya membagi 3 sesi setiap satu mata pelajaran perharinya, yang sudah terjadwal dan ditetapkan pemerintah.
Masing-masing yaitu sesi pertama, dimulai pada pukul 08.00-09.30 Wib. Dilanjutkan sesi kedua, antara pukul 10.00-12.30 Wib, dan terakhir saat sesi ketiga pukul 14.00-15.30 Wib.
“Saya berharap apabila pemerintah ingin mensukseskan UNBK untuk tingkat SMA dari seluruh SMA yang ada di daerah kabupaten/kota se-Provinsi Jambi. Pengadaan sarana dan prasarana komputerisasi harus diutamakan terlebih dahulu, seperti pengadaan server dan jaringan Lokal Area Network (LAN) di semua sekolah, serta dropping pengadaan unit komputer yang cukup untuk siswa saat ujian.
Semuanya harus sudah ada, dan terdistribusi ke sekolah-sekolah SMA di seluruh daerah kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Waktunya minimal, harus sudah siap awal Maret 2018. Karena April, sudah mulai ujian. Bila tidak, ya (mau) bagaimana lagi. Saya pun juga tidak tau,” paparnya lirih.
Berdasarkan pengalamannya sebagai perintis pertama kali menyelenggarakan UNBK di SMA Negeri 1 Kota Jambi pada 2015 yang lalu, menurutnya tidak mudah.
Banyak hal harus disediakan, dan dipikirkan oleh pemerintah apabila keinginan untuk melaksanakan UNBK ditingkat SMA pada April 2018 berlangsung sukses dan lancar di semua daerah kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, antara lain pengadaan sarana dan prasarananya.
Kondisi wilayah antar kabupaten dan kota terkait permasalahan yang dihadapi setiap sekolah SMA pun tidak selalu sama. Kapasitas daya watt tegangan arus listrik yang ada di setiap sekolah SMA di kabupaten/kota, tentu saja berbeda-beda.
Terakhir adalah segala perangkat komputerisari di sekolah pun harus tersedia, untuk mendukung kelancaran dan kesiapan sekolah dalam rangka menyambut pelaksanaan UNBK tersebut, seperti server dan jaringan Lokal Area Network (LAN) di setiap sekolah masing-masing.
“Untuk server sangat penting. Diupayakan mesti ada dua server, yakni server utama dan cadangan. Begitu juga dengan pengadaan unit komputer bagi siswa yang ikut ujian nasional. Itu juga perlu, disediakan PC komputer untuk cadangannya,” ujarnya. (Afrizal)