Gubernur : Pemerintah Terus Berupaya Meningkatkan NTP

BUNGO (WARTANEWS.CO) – Gubernur Jambi, H Zumi Zola Zulkifli S.TP MA menyatakan bahwa pemerintah (sinergi Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota) terus berupaya maksimal untuk meningkatkan produktivitas tani (padi).

Meningkatkan produktivitas tani padi tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP), yang berarti meningkatkan kesejahteraan petani.

Zola menegaskan, pemerintah terus berupaya agar Nilai Tukar Petani Jambi tetap berada di atas seratus persen agar petani mendapat keuntungan atas panen yang mereka lakukan. “Jika NTP di atas seratus artinya petani untung dan itu yang terus kita upayakan,” ungkap Zola saat Panen Padi di Desa Sari Mulya Kecamatan Jujuhan Ilir Kabupaten Bungo, Kamis (15/3).

Gubernur Zola, Bupati Bungo H Mashuri SP ME, Wakil Bupati Bungo Safrudin Dwi Afriyanto S.Pd, Dandim 0416/Bute, Forkopimda Kabupaten Bungo, serta para pejabat terkait dari Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Bungo ikut serta panen padi bersama.

Zola menjelaskan, upaya meningkatkan NTP itu dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya dengan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi petani dan pembenahan irigasi.

Zola menyatakan kedatangan dirinya ke Desa Sari Mulya Jujuhan Ilir Bungo untuk mengetahui hasil panen sesungguhnya. “Saya sengaja datang untuk mengetahui langsung, panen tahun sebelumnya 6,12 ton per hektar saat ini sudah meningkat 7,24 ton per hektar, terima kasih untuk semua dengan peningkatan hasil panen,” kata Zola.

Zola menyampaikan bantuan Pemerintah Provinsi Jambi tahun 2018 untuk Kabupaten Bungo diantaranya 10 unit traktor, 2 unit mesin tanam padi, 8 unit pompa air, 20 power thresser, 5 unit alat panen padi.

Selain itu, Zola mengucapkan ungkapan terima kasih dengan berbagai perhatian Kementerian Pertanian untuk daerah Jambi. “Terima kasih kepada Pak Presiden melalui Kementan telah memberikan perhatian untuk Jambi,” ungkap Zola.

Zola juga menyampaikan, ada asuransi untuk petani yang semua petani bisa ikut serta dengan membayar 36 ribu rupiah untuk menggantikan gagal panen sebesar 6 juta rupiah, juga ada asuransi ternak sapi dan nelayan.

Direktur Irigasi Kementerian Pertanian, Ir Tunggul Imam Panudju mengemukakan, Kementerian Pertanian akan menerapkan sistem tanam padi Salibu untuk Jujuhan Ilir guna memenuhi indeks per tanaman agar panen terus tanpa harus mengolah tanah usai panen pertama.

“Padi yang tumbuh lagi setelah batang sisa panen dimana tunas muncul dari buku yang ada di dalam tanah. Metode tanam tanpa benih dan tanpa pengolahan lahan, menggunakan bonggol tanaman padi sisa panen musim pertama sehingga lebih cepat panen,” ujar Tunggul Imam.

Bupati Bungo Mashuri menyampaikan, terdapat sekitar 2.300 hektar potensi sawah di Kecamatan Jujuhan Ilir yang saat ini juga menjadi lumbung padi Kabupaten Bungo.

“Di Sari Mulya dan Bukit Mulya ada 1.150 hektar. Dalam perjalanan beberapa tahun lalu, Irigasi Batanghari terhambat pembangunannya sehingga banyak warga yang beralih ke kelapa sawit dan karet,” ujar Bupati Bungo.

Namun, lanjut Bupati Bungo, hal tersebut tidak menyurutkan langkah Pemerintah Kabupaten Bungo dengan kemauan petani untuk tetap semangat menanam padi untuk kebutuhan daerah.

“Beras Tigo Sari sudah saya makan selama tujuh tahun, Irigasi Batanghari sudah baik, sawah di sini luas sekali dan masyarakat kembali semangat, dulunya tidak ada sawit dan karet,” kata Bupati Bungo.

Sebelum panen padi, Gubernur Jambi dan Bupati Bungo melakukan Inseminasi Buatan (IB) pada sapi di lapangan Desa Sari Mulya. (hms)


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *