Jambi (WARTANEWS.CO) – Selama lebih kurang 2 tahun dimasa pandemi Covid-19 melanda, Pemerintah Kota Jambi khususnya, seakan lengah terhadap bahaya virus penyakit lainnya, yakni HIV dan AIDS yang merupakan satu dari penyakit menular berbahaya lainnya.
Tercatat, HIV dan AIDS di Kota Jambi selama tahun 2021 mencapai 59 kasus. Dengan adanya catatan ini, Kota Jambi mengalami peningkatan.
Hal ini Wakil Wali Kota Maulana sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi penanganan HIV dan AIDS Kota Jambi tahun 2021, bertempat di Ruang Pola Walikota, Rabu (27/10).
Maulana menyampaikan, potensi besar terjadinya penularan virus HIV dan AIDS, dimana masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, tidak menutup kemungkinan pekerja seks komersial bertambah.
Selain dengan bahaya nya virus HIV dan AIDS, Maulana juga mengatakan, tingkat kasus penyalahgunaan narkoba juga meningkat.
“BNN melaporkan transaksi narkoba meningkat, ini menjadi pintu masuk (penularan HIV AIDS). Biasanya narkoba kawannya seks, lalu ada narkoba suntik yang beresiko penularan,” kata Maulana.
Saat ini, Maulana sampaikan, Pemerintah Kota Jambi menfokuskan dalam upaya pencegahan penyebaran virus HIV dan AIDS yang terjadi. Terutama penerus bangsa, yakni, kelompok usia muda yang akan diberikan pemahaman mengenai bahaya HIV dan AIDS.
Maulana juga menjelaskan untuk saat ini Kota Jambi tidak ada kasus kematian disebabkan HIV dan AIDS. Oleh karena itu ia mengajak peran aktif masyarakat dalam menangani virus tersebut.
“Kalau meninggal karena kasusnya HIV dan AIDS tidak ada. Tapi kalau karena infeksi oportunistik ada,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan dari bulan Januari hingga September tercatat ada sekitar 59 kasus yang terjadi di Kota Jambi.
“Di tahun 2021 ini, ada penambahan kasus sekitar 59 yang terkena virus HIV dan AIDS,” ungkapnya.
Ida juga mengatakan, penyebaran virus HIV dan AIDS ini di dominasi oleh para remaja.
“Paling banyak remaja. Ada juga anak-anak. Maksudnya anaknya baru lahir, ibunya positif dan anaknya ikut positif,” tutupnya. (eco)