Fachrori : Tujuan Diklat Membentuk Figur Pemimpin Berkompetensi

JAMBI (WARTANEWS.CO) – Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum mengemukakan, pendidikan dan pelatihan (Diklat) dilaksanakan untuk membentuk figur-figur pemimpin birokrasi yang berkompetensi tinggi dan mampu menjabarkan visi dan misi organisasi ke dalam program kerja dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu disampaikannya dalam Penutupan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Diklat Pim Tingkat III Angkatan XI Tahun 2019, di Aula II Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi, Kota, Baru Senin (17/06/2019).

Fachrori menyampaikan, Diklat Kepemimpinan Tingkat III merupakan diklat yang ditujukan bagi Aparatur Sipil Negara m(ASN) yang sudah atau akan diproyeksikan mengisi jabatan eselon III.

“Diadakannya diklat ini untuk membentuk figur-figur pemimpin birokrasi yang berkompetensi tinggi dan mampu menjabarkan visi dan misi organisasi ke dalam program dan memimpin pelaksanaannya sehingga kesejahteraan bagi masyarakat dapat tercapai,” ujar Fachrori.

Fachrori menjelaskan, Diklat Kepemimpinan tingkat III didesain dengan sebuah konsep baru dengan nama Diklat PIM pola baru.

“Diklat PIM pola baru lebih fokus mengajak para pemimpin untuk menjadi agen perubahan dengan memulai dari dirinya sendiri, karena perubahan bisa berjalan efektif jika dimulai dari pemimpinnya. Keberhasilan dalam pendidikan dan pelatihan tidak akan memberikan arti apapun jika tidak dapat mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari,” jelas Fachrori.

“Pejabat struktural harus memiliki kompetensi tiga persyaratan dalam jabatan struktural, yaitu: kemampuan dalam menguasai secara teknis bidang tugasnya, kemampuan dalam menerapkan kode etik yang dituntut oleh bidang tugasnya, dan kemampuan untuk menunjukan komitmen dalam pelaksanaan tugas jabatan,” lanjut Fachrori.

Lebih lanjut Fachrori mengemukakan, Aparatur Sipil Negara harus mampu melakukan inovasi dalam berkerja agar apa yang dikerjakan bisa menjadi manfaat baik terhadap sistem yang ada dan jangan alergi terhadap kritikan masyarakat.

“Yang perlu dilakukan ialah memberikan respon yang cepat dan memberikan informasi yang benar dan akurat sehingga masyarakat dapat memahami apa yang dilakukan pemerintah dalam mengayomi masyarakat,” ungkap Fachrori.

“Jadilah aparatur pemerintah yang sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan sekaligus panutan bagi masyarakat, dalam upaya merespon setiap harapan dan keinginan masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kapasitas kita masing-masing,” pesan Fachrori.

Fachrori mengemukakan bahwa Diklat Kepemimpinan pola baru bukan sekedar menjadwalkan dan menghitung jam pembelajaran, tetapi juga membangun alur pikir dan pemahaman agar peserta mampu melakukan inovasi dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya.

Fachrori meneegaskan, tantangan tugas kedepan semakin berat dengan tingkat persaingan yang semakin ketat.

“Untuk itu, saya minta kepada semua peserta diklat Pim untuk terus meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan tangunggung jawab, serta terus mengikuti perkembangan yang terjadi baik di lingkungan tugas maupun pada tingkatan lokal dan regional nasional maupun internasional, agar kita betul-betul menjadi seorang ASN yang berkualitas dan dapat diandalkan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala BPSDM Provinsi Jambi, Iskandar Nasution menyampaikan, diklat dilaksanakan selama 98 hari dengan 30 peserta, dengan berbagai materi pelajaran.

“Diklat berlangsung sejak 7 Februari samapai 17 Juni 2019 dengan jumlah materi pembelajaran yang diterima 857 jam,” ujar Iskandar Nasution. (Sapra Wintani)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *