AIR HITAM SAROLANGUN (WARTANEWS.CO) – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum mengemukakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda), Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Kabupaten bersinergi dengan TNI dan seluruh pemangku kepentingan untuk membangun kemandirian Suku Anak Dalam (SAD), diantaranya dengan pembangunan kawasan terpadu SAD, yang pelaksanaannya oleh TNI. Hal tersebut dikatakan Fachrori saat Meninjau Pembangunan Kawasan Terpadu SAD di Desa Jernih Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun, Selasa (31/07) siang.
Peninjauan itu dilakukan secara bersama oleh TNI, yakni Komandan Kodiklat AD, Mayjen TNI AM Putranto,S.Sos dan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irawan,S.IP, M.Hum, Pemerintah Provinsi Jambi, serta Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Danrem 042/Garuda Putih, Kol.Inf Dany Budiyanto dan Bupati Sarolangun, H.Cek Endra turut serta dalam peninjauan tersebut.
Fachrori mengungkapkan, SAD memiliki potensi positif dalam pembangunan, karena SAD mempunyai kekuatan yang sangat jarang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya, seperti tingginya kohesivitas kelompok, tingginya ketaatan terhadap norma sosial, serta kearifan lokal yang mampu menjaga ekosistem. Potensi tersebut harus diarahkan untuk menunbuhkembangkan kemandirian SAD.
“Memberdayakan SAD bukanlah hal mudah, banyak permasalahan yang penyelesaiannya membutuhkan kebersamaan kita semua sebagai stakeholder pembangunan di negeri ini. Permasalahan yang kita hadapi cukup kompleks, misalnya kesenjangan sistem sosial budaya SAD dengan masyarakat pada umumnya,” ungkap Fachrori.
Fachrori mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada TNI, khususnya Pangdam II Sriwijaya atas kunjungan, bantuan dan dukungan yang telah diberikan, sebagai bukti bahwa pembangunan merupakan tanggung jawab bersama.
“Melalui momen ini, mari kita tingkatkan kerjasama dan menjaga kekompakan diantara TNI, aparatur Pemerintah Daerah, dan masyarakat, sehingga membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya mewujudkan Jambi TUNTAS. Kebersamaan ini merupakan wujud nyata dalam membangun Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Sarolangun ini,” ujar Fachrori.
Komandan Kodiklat AD, Mayjen TNI AM Putranto,S.Sos mengemukakan, proses pembangunan kawasan terpadu SAD sampai saat ini telah mencapai 45-50 %, dan menegaskan supaya masyarakat SAD jangan merasa khawatir karena pembangunan kawasan terpadu ini akan tetap berlanjut, yang akan dilanjutkan oleh Pangdam II Sriwijaya yang baru.
“Saya yakin, bersama Bapak Pangdam yang baru, pembangunan kawasan terpadu ini akan terus dilanjutkan, bahkan dipercepat lagi, sehingga kawasan terpadu ini cepat selesai guna meningkatkan kesejahteraan SAD,” tutur Putranto.
Putranto menjelaskan, saat ini telah ada 4 orang SAD yang menjadi TNI, salah satunya terpilih menjadi pasukan elit, yaitu bergabung dengan Kostrad. “Mereka telah membuktikan, bahwa masyarakat SAD mampu melakukan suatu yang terbaik bagi wilayahnya, jadi tingkatkan rasa percaya diri dan jangan merasa minder,” ujar Putranto.
Putranto berpesan kepada masyarakat SAD untuk tidak menyia-nyiakan kawasan terpadu yang telah dibangun tersebut, karena kawasan ini dibangun agar masyarakat SAD bisa membaur bersama masyarakat dan mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang baik. “Jangan khawatir, kawasan ini akan terus mendapat bimbingan hingga nantinya masyarakat SAD menjadi mandiri,” jelas Putranto.
Lebih lanjut, Putranto mengatakan, Presiden RI, Jokowi direncanakan akan meresmikan kawasan terpadu ini dan bertemu dengan masyarakat SAD. “Hal ini tentu menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kita, karena Bapak Presiden Jokowi mau meresmikan kawasan ini, ditengah-tengah kesibukannya yang sangat padat,” pungkas Putranto.
Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irawan,S.IP, M.Hum menyampaikan, peninjauan kawasan terpadu ini merupakan rangkaian dari serah terima jabatan yang telah dilaksanakan, serta akan melanjutkan program pembangunan yang telah dirintis oleh Putranto, juga untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Sarolangun.
“Dijadwalkan nantinya Bapak Presiden Jokowi akan meresmikan kawasan ini. Jika ada kendala dalam pembangunan, silahkan melakukan koordinasi bersama Bapak Gubernur dan Bapak Bupati untuk segera dilaporkan kepada saya, sehingga nantinya pembangunan kawasan ini bisa selesai dengan target yang telah ditentukan,” ujar Pangdam.
Pangdam meminta kepada Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk mempercepat sosialisasi kepada masyarakat SAD, karena membutuhkan proses untuk bisa membuat masyarakat SAD bersosialisasi dan beradaptasi di lingkungan masyarakat pada umumnya. “Tugas kita bersama dalam membimbing masyarakat SAD agar mereka bisa berbaur di lingkungan kita, baik cara berpakaian, membersihkan diri, menjahit, memasak dan bercocok tanam,” tutur Pangdam II Sriwijaya. (Richi)