JAMBI (WARTANEWS.CO) – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar, M.Hum menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jambi Mengikuti Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kamis (16/8) pagi, dilanjutkan dengan Mengikuti Pidato Presiden RI dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun 2019, Kamis (16/8) sore, bertempat di Ruang Rapat Utama Gedung DPRD Provinsi Jambi.
Kedua rapat paripurna istimewa tersebut di gedung DPRD ini dipimpin oleh Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ir.H.Cornelis Buston didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Chumaidi Zaidi. Paripurna juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Drs.H.M. Dianto,M.Si, Forkompimda Provinsi Jambi yaitu Kepala Kejaksaan Tinggi Andi Nurwinah,SH, Kapolda Jambi Brigjen Pol. Muchlis AS, Danrem 042/Garuda Putih, Kol.Inf. Dany Budiyanto, Kepala Pengadilan Tinggi dan Ketua Pengadilan Tinggi Agama, seluruh anggota dewan dan para undangan lainnya.
Dalam sesi wawancara, Fachrori menegaskan bahwa dengan peringatan HUT ke-73 RI ini dia berharap yang terbaik untuk negara ini, dan diharapkan dengan semakin dewasanya negara ini akan memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan serta rasa optimis bangsa ini untuk Indonesia lebih baik lagi. “Negara ini adalah negara yang diperkokoh oleh keberagaman dan dengan bertambahnya usia kita meyakini Indonesia akan semakin maju lagi ke depannya. Kita tidak boleh ragu dan harus optimis bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar, kokoh dan tangguh, kita telah dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain, dan kita akan terus bekerja mewujudkan visi misi Jambi TUNTAS 2021 terutama mewujudkan kesejahteraan, ketentraman dan keamanan masyarakat,” ujar Fachrori.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyatakan bahwa pada usia kemerdekaan ke 73 ini Indonesia harus terus bekerja dan tidak berhenti berjuang mengejar prestasi bangsa. ”Karena untuk saat ini ada beberapa negara lain yang mengalami kemajuan lebih cepat dibandingkan negara kita, namun kita juga harus bersyukur bahwa kita masih lebih baik dibandingkan banyak negara-negara lain, kita bersyukur telah mampu memanfaatkan kekuatan kita dengan ciri khas kebudayaan masing-masing dan dengan kebudayaan masing-masing untuk menjadi sumber energi kemajuan bangsa, menjadi energi yang tidak pernah habis, yaitu sumber inspirasi bagi seluruh anak bangsa menjadi sumber kreativitas untuk memenangkan dan mengharumkan nama bangsa dan negara dalam pentas persaingan Global,” ungkap Jokowi.
Presiden menegaskan bahwa rasa syukur juga karena bangsa ini memiliki Pancasila sebagai sumber energi bagi bangsa yang mengajak seluruh anak bangsa untuk memenuhi janji kemerdekaan. “Pancasila adalah penggerak sumber inspirasi dan sekaligus pemersatu bangsa Indonesia yang berbhinneka tunggal ika, kita pegang Teguh kepada Pancasila. Saya yakin kita akan menjadi bangsa yang berdaulat bermartabat dan berdaulat, kita bersyukur menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia karena itu menjadi negara demokrasi terbesar di belahan dunia, kita telah berhasil lepas dari ketakutan dan instabilitas politik dalam setiap generasi kepemimpinan nasional, 101 pemilihan kepala daerah serentak di tahun 2017 dan 171 pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018 telah berhasil kita laksanakan dengan aman dan damai,” lanjut Fachrori.
Jokowi menyampaikan bahwa saat itu, semua anak-anak bangsa menyingkirkan perbedaan politik, suku, agama atau pun golongan hanya untuk mewujudkan Indonesia Merdeka. “Dalam persatuan itulah, mereka menemukan energi yang maha dahsyat untuk menggerakkan seluruh tenaga, pikiran, dan juga tetesan keringat untuk Indonesia merdeka. Momentum hari kemerdekaan, lanjutnya, merupakan pengingat bagi rakyat Indonesia khususnya pemangku jabatan di pemerintahan untuk melaksanakan tugas dan amanat perjuangan kemerdekaan, untuk bekerja nyata memenuhi janji-janji kemerdekaan, dan untuk bekerja nyata mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas presiden.
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dalam pidatonya mengajak semua pihak untuk menghargai perbedaan. Dia menyampaikan bahwa di tahun politik ini unsur kebhinekaan diperlukan untuk meneduhkan suasana serta menjaga persatuan bangsa dan negara. ”Indonesia tetap bersatu dan roda pemerintahan harus terus berjalan, cita-cita yang diamanatkan dalam UUD 1945 dapat terwujud demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Bambang. Soesatyo.
Dalam Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun 2019, Jokowi menyampaikan, Pemerintah pada tahun 2019 lebih memfokuskan pada peningkatan investasi dan meningkatkan daya saing melalui Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga SDM Indonesia lebih berkualitas dan mampu bersaing di dunia Internasional. Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar 20 persen dari belanja negara untuk memperbaiki kualitas SDM Indonesia. (Maria)