JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 17 Kota Jambi, Arman Danil,SPd,MPd menyebutkan pelaksanaan ujian semester genap Tahun Pelajaran 2017/2018, diikuti oleh 622 orang siswa/siswi.
Masing-masing peserta didik yang mengikuti ujian tersebut. Mereka adalah siswa/siswi Kelas VII sebanyak 329 orang, serta 293 orang siswa/siswi Kelas VIII, menurutnya semua peserta melaksanakan ujian seperti biasanya, yakni menggunakan kertas dan pensil.
“Saat ini, semua siswa dan siswi Kelas VII dan Kelas VIII di SMP Negeri 17 Kota Jambi, sedang mengikuti Ujian Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018, yang dilaksanakan 21-25 Mei 2018, dengan jumlah peserta seluruhnya sebanyak 622 orang peserta didik.
Sementara jumlah peserta didik yang mengikuti ujian semester genap kali ini. Masing-masing Kelas VII sebanyak 329 peserta didik, dan 293 orang siswa/siswi dari kelas VIII,” ungkapnya menjawab wartanews.co, Rabu (23/05/2018) di daerah Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Disinggung soal pelaksanaan ujian semester genap berbasis komputer yang banyak diwacanakan akan berlangsung di Kota Jambi pada tahun ini.
Justru sekarang ini, kata dia, pihak sekolah belum siap. Hal tersebut masih berwacana, yang terus dinamis dan berkembang di kalangan sekolah maupun pendidik khususnya, yang belum tersosialisasi dengan baik kepada orangtua murid.
Karena alasannya, banyak sekali hal-hal teknis yang harus disiapkan oleh pihak sekolah, seperti fasilitas peralatan komputer yang lengkap dan kesiapan pendukung Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mensukseskan kelancaran penyelenggaraan ujian semester berbasis komputer tersebut. Baik penyelenggaraan saat pelaksanaan ujian semester ganjil dan semester genap setiap tahun pelajaran berlangsung.
“Kita akui, soal itu masih wacana, dan harus disampaikan sejelas-jelasnya kepada semua orangtua murid, untung dan ruginya. Bila kita melaksanakan ujian semester berbasis komputer. Di SMP Negeri 17 Kota Jambi, fasilitas (komputer) kita masih kurang.
Menurut pendapat saya, ujian semester ini tidak harus. Tetapi untuk Ujian Nasional (UN) memang wajib komputer (maksudnya adalah pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer/UNBK). Tetapi kedepannya pada tahun pelajaran mendatang, kita akan upayakan mewujudkan itu. Lagipula soal kesiapan siswa itu sendiri, tidak masalah bila harus melaksanakan ujian semester berbasis komputerisasi,” jelas Arman Danil.
Lanjut dia menambahkan untuk mensukseskan kelancaran pelaksanaan ujian semester berbasis komputerisasi, mesti harus melibatkan semua orangtua murid di sekolah.
“Kesiapan semua orangtua murid, itu yang paling penting. Kita harus sampaikan untung dan ruginya, dan harus disosialisasikan den gan jelas dalam Rapat Komite Sekolah. Bahkan ketika pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), yang pertama kali dilaksanakan oleh pihak sekolah (saat April 2018) belum lama ini.
Masih ada, upaya kita untuk meminjam (komputer/laptop) ke guru-guru, dan juga orangtua siswa. Jadi pendapat saya belum perlu, melaksanakan ujian semester genap berbasis komputer itu, dan juga tidak harus dilaksanakan sekolah. Yang wajib kita laksanakan itu, UNBK,” tegasnya. (Afrizal)