Dorong Pemulihan Ekonomi, OJK Jambi Gelar Vaksinasi Bersama Bursa Efek Indonesia

JAMBI (WARTANEWS.CO) – Mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan menjawab perubahan dinamika dan kompleksitas di ekonomi dan sektor keuangan terutama dengan hadirnya teknologi keuangan yang begitu masif, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jambi gelar vaksinasi yang bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI), Industri Jasa Keuangan dan Kemenkes, bertempat di EV Garden, Senin (27/09/21).

Kepala OJK, Yudha Nugraha Kurata dalam sambutannya menjelaskan bahwa selain mendorong percepatan vaksinasi, pihaknya juga mendorong penyaluran kredit, terutama kepada sektor-sektor yang mampu memberikan dampak dalam percepatan pemulihan ekonomi.

“Sampai dengan posisi Juli 2021, kinerja intermediasi perbankan secara umum tercatat positif. Kredit yang disalurkan di Provinsi Jambi tumbuh 7,89 persen (yoy) dengan total Outstanding kredit sebesar Rp43,24 triliun. Dari nominal tersebut, total Outstanding kredit kepada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mencapai Rp15,82 triliun,” jelasnya.

Dalam upaya memberikan ruang lebih lanjut bagi dunia usaha dan sektor jasa keuangan OJK telah memperpanjang kebijakan restrukturisasi kredit/pembiayaan bagi debitur terdampak Covid-19 hingga Maret tahun 2023.

“Kami memastikan layanan operasional lembaga jasa keuangan tetap berjalan dengan baik untuk seluruh stakeholder. Saya meminta agar Lembaga Jasa Keuangan sebagai sektor esensial dapat beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Guna memaksimalkan peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), OJK Jambi mendorong akses keuangan kepada sektor UMKM melalui program pemberdayaan Bank Wakaf Mikro, Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir Bank Jambi, Asuransi Usaha Tanah Padi, Asuransi Ternak Sapi, dan Kredit Usaha Rakyat.

Selain itu, OJK melakukan sinergi bersama Bank Indonesia dengan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah untuk mendorong digitalisasi UMKM dengan memperluas akses Pasar Modal Indonesia kepada sektor UMKM melalui program Securities Crowd Funding berbasis digital.

Yudha menambahkan, untuk kebijakan strategis kedepan dalam perubahan dinamika dan kompleksitas di ekonomi dan sektor keuangan dengan hadirnya teknologi keuangan yang begitu massif, pihaknya akan meningkatkan skala ekonomi industri keuangan melalui peningkatan nominal modal minimum dan akselerasi konsolidasi baik konvensional maupun syariah.

Kemudian mendorong digitalisasi produk dan layanan keuangan serta pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan efisiensi, daya saing dan akurasi kepatuhan pada regulasi. Mempercepat penyediaan akses keuangan masyarakat dan mendorong penerapan market conduct dan perlindungan konsumen yang lebih baik serta mendorong pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

“Upaya ini kami lakukan dengan bersinergi dengan berbagai pihak dalam memfasilitasi pengembangan industri halal seperti halal food, halal tourism, dan beberapa industri halal unggulan Indonesia, termasuk kolaborasi dengan Bank Indonesia dan Masyarakat Ekonomi Syariah,” tuturnya.

Dirinya juga mengajak semua pihak berkolaborasi dan berinovasi untuk mewujudkan sektor jasa keuangan yang berdaya saing dan berperan optimal dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas serta berkontribusi mendukung program pemulihan ekonomi. (Dre)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *