JAMBI – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Jambi, Darma Meliala, ATD, DESS, mengatakan ada tiga prioritas utama dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur dibidang pembangunan perhubungan darat, perhubungan laut dan udara di wilayah Provinsi Jambi, yang mesti dituntaskan kedepannya, dalam upaya mewujudkan visi dan misi Gubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli, STP, MA, dan Wakil Gubernur Jambi DR. Drs. H. Fachrori Umar, M.Hum untuk Jambi TUNTAS 2021.
Jambi TUNTAS, selaras dengan program strategis nasional. Tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jambi, untuk mewujudkan Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan Sejahtera (Jambi TUNTAS) pada tahun 2021 mendatang.
3 Priotas utama dimaksud, kata Darma, antara lain percepatan fasilitasi pembangunan jaringan kereta api Trans Sumatera, menghubungkan tiga provinsi di Sumatera, yakni Sumatera Selatan-Jambi-Riau.
Lanjutnya pembangunan pengembangan runway, pembangunan landas pacu dan fasilitasi Bandar Udara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci, dan optimalisasi Pelabuhan Muara Sabak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Semuanya itu, merupakan program strategis nasional, tertuang di dalam RPJMN dan RPJMD Provinsi Jambi, dalam rangka mewujudkan Jambi TUNTAS pada tahun 2021 yang akan datang,“ sebutnya saat menjawab wartanews.co, Senin (31/07) di Kota Jambi.
Terkait masalah fasilitasi pembangunan jaringan kereta api Trans Sumatera sampai sekarang, ungkap lulusan Strata Dua (S2) spesialisasi keahlian jurusan Transport, Logistik dan Perdagangan Internasional di Sorbonne University Paris, Perancis ini.
Pihaknya masih menunggu instruksi pemerintah pusat, dalam hal ini penetapan trase oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
“Penetapan trase ini, yang kita masih menunggu. Karena ini, yang belum diterbitkan Surat Keputusan (SK) Penetapan Trase dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Setelah SK ini terbit, barulah kita sosialisasikan bersama-sama dengan Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi ke daerah kabupaten dan kota,” ujarnya.
Ditambahkannya, Gubernur telah menerbitkan SK pembentukan tim persiapan untuk pengadaan dan pembebasan lahan jaringan kereta api Trans Sumatera melibatkan lintas sektoral, melalui SK Gubernur Jambi Nomor: 613/KEP.GUB/DISHUB/2017 Tentang Pembentukan Tim Persiapan Pengadaan/Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sumatera di Provinsi Jambi, bertanggal 17 Mei 2017.
Menanggapi SK Gubernur Jambi Nomor: 613/KEP.GUB/DISHUB/2017 Tentang Pembentukan Tim Persiapan Pengadaan/Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sumatera di Provinsi Jambi, yakni Jambi-batas Sumatera Selatan dan Jambi-batas Riau.
Justru menurutnya, selaras dengan program strategis nasional dalam RPJMN yang ditargetkan Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, untuk bekerja lebih cepat dan tidak lagi menunggu sampai akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 2019.
“Menurut hemat saya, bila perlu jangan lagi menunggu masalah (turunnya penerbitan) SK Pusat dari Kementerian Perhubungan, soal penetapan trase jaringan kereta api di wilayah Provinsi Jambi. Kita disini, harus kebut, dan cepat melaksanakan SK Gubernur Jambi Nomor: 613/KEP.GUB/DISHUB/2017. Manakala hal itu, menjadi mudah bagi kita untuk mewujudkannya.
Ya, segera dilakukan cepat. Apalagi gubernur, sudah menerbitkan SK Gubernur Jambi Nomor: 613/KEP.GUB/DISHUB/2017 Tentang Pembentukan Tim Persiapan Pengadaan/Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sumatera di Provinsi Jambi, pada tanggal 17 Mei 2017,” paparnya.
Selanjutnya pembangunan pengembangan runway (landas pacu) Bandar Udara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci. Saat ini, telah dilakukan proses pelaksanaan pembebasan lahan, dan nantinya dikelola UPT Kementerian Perhubungan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. “Lahan yang akan dibebaskan, ada 30 hektar,” ungkapnya.
Optimalisasi Pelabuhan Muara Sabak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dirinya optimis akan selesai, hanya saja perlu koordinasi dengan lintas sektoral, terkait percepatan pembangunan infrastrukturnya, dan kedepannya dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.
“Optimalisasi tersebut, mencakup masalah pembangunan infrastruktur seperti jalan, alur pelayaran, pengerukan, serta fasilitasi pendukung lainnya, yakni ketersediaan air bersih, dan listrik. Kita berharap optimalisasi Pelabuhan Muara Sabak ini, sebagai pelabuhan suplementer, yang mampu melengkapi Pelabuhan Talang Duku, yang ada saat ini.
Kita optimis, semuanya dapat terwujud sampai dengan 2021 mendatang. Sesuai visi dan misi pak gubernur dalam mewujudkan Jambi TUNTAS,” tuturnya. (wartanews.co)
Penulis : Afrizal