JAMBI (WARTANEWS.CO) – Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah di sektor pembangunan perkebunan di Provinsi Jambi.
Pemerintah daerah (pemda) Provinsi Jambi, dalam hal ini Dinas Perkebunan Provinsi Jambi menargetkan penerimaan kas daerah pada 2017, melalui pendapatan asli daerah (PAD) di sektor penjualan Benih Sawit Bersubsidi, yaitu Rp1,4 Miliar.
Dikatakan Kepala Dinas Perkebunan Pemerintah Provinsi Jambi, Ir Agus Rizal,MM, melalui Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Ir Putri Liesdiyanthy kepada wartanews.co diruang kerjanya, Rabu (06/09/2017), ia menyebutkan terjadi peningkatan target PAD pada tahun ini dibanding 2016 yang lalu.
Terutama di sektor penjualan benih sawit subsidi yang telah bersertifikat dan berlabelisasi, dikelola Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Pembibitan Tanaman Perkebunan Dinas Perkebunan Pemerintah Provinsi Jambi di wilayah Pondok Meja, Kabupaten Muaro Jambi, menempati diatas areal lahan seluas 40 hektar lebih tersebut.
“Pada tahun 2016 lalu. PAD yang kita peroleh, mencapai Rp1,5 Miliar lebih, dan pada tahun 2017, ditargetkan sebesar Rp1,4 Miliar dari penjualan benih sawit bersubsidi, yang terus kita kembangkan dan dipelihara di UPTD Pusat Pembibitan Tanaman Perkebunan Pondok Meja,” ungkapnya.
Lanjut Putri, pihaknya terus mendorong dan meningkatkan hasil mutu produksi kebun sawit ditingkat petani dan kelompok petani maupun perusahaan, melalui pengadaan benih sawit bersubsidi yang telah dikembangkan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi selama ini. Sekaligus telah memperoleh rekomendasi dari Direktorat Jenderal Perkebunan pada Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
“Kita sangat berharap, terjadi peningkatan mutu kualitas produksi ditingkat petani dan kelompok petani, melalui pengadaan kualitas benih unggul jenis TENERA, yang merupakan hasil perkawinan dari benih unggul jenis sawit DURA dan PSIVERA, untuk benih sawit bersubsidi yang kita kembangkan selama ini, dan telah direkomendasikan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia,” ujarnya.
Ditambahkan pengadaan benih sawit bersubsidi oleh Dinas Perkebunan Pemerintah Provinsi Jambi pada tahun anggaran 2017, kata Putri, pihaknya telah menyediakan 100.000 kecambah, dengan nilai pagu sebesar Rp870 juta.
“Memang terjadi pengurangan, dibandingkan pada tahun 2016 lalu, yaitu sebanyak 200.000 kecambah. Bibit sawit subsidi yang sudah kita salurkan sebanyak 21.000 perbatang, dengan rata-rata usia bibit antara 1 tahun (12 bulan) sampai 18 bulan, dengan harga jual Rp21.200 per-batangnya. Disamping harganya murah dan jauh dari harga dipasaran saat ini, yaitu mencapai Rp40.000 per-batang.
Kita juga sangat mengharapkan kepada petani dan seluruh masyarakat, untuk benar-benar memanfaatkan dan menggunakan bibit sawit unggul bersubsidi oleh pemerintah ini. Agar kualitas dan hasil mutu produksi kebun sawit ditingkat petani lebih meningkat dan terdongkrak taraf hidup ekonominya. Sementara stok bibit sawit subsidi yang kita miliki, yang masih ada sampai sekarang, yakni sebanyak 140.000 lebih,” demikian paparnya. (Afrizal)