MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi di Desa Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muaro Jambi, saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berlangsung tahun 2019 ini.
Seluruh siswa/siswi dari kelas IX, yang akan mengikuti UN Tahun 2019 di sekolah tersebut, semuanya berjumlah 158 peserta didik. Justru ternyata mereka itu, masih tetap melaksanakan UN menggunakan kertas dan pensil, atau biasa disebut pelaksanaan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) seperti tahun-tahun sebelumnya.
Padahal pada 2018 lalu. Pihak sekolah, telah menerima bantuan perangkat Komputer PC (Personal Computer) jenis ACER sebanyak 21 unit dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Demikian ungkap Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Idriyardi, SPd, mewakili Kepala SMP Negeri 1 Muaro Jambi, Syahnuar, SPd.
“Sekolah kita, kini telah dilengkapi fasilitas komputer sebanyak 21 unit Personal Computer (PC) fortable bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tahun 2018,” sebut Idriyardi, saat itu didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Muaro Jambi, Elfi Darfiana,SAg menjawabwartanews.co di Ruangan Perpustakaan Sekolah, yang kini telah disulap menjadi ruang laboratorium komputer, Sabtu siang (16/02/2019) di Desa Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jaluko.
Ditambahkan Idriyardi, bantuan komputer dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan jenis PC merek ACER sebanyak 21 unit tersebut, jawabnya, belum bisa digunakan untuk pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada tahun ini. “Kita masih melaksanakan Ujian Nasional (UN) dengan kertas dan pensil, atau biasa disebut juga Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP),” ujarnya.
Dijelaskan Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Muaro Jambi, Elfi Darfiana,SAg mengatakan fasilitas unit perangkat komputer yang ada sekarang, justru masih kurang. Pihak sekolah, justru masih membutuhkan tambahan sebanyak 39 unit komputer PC fortable, untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada Tahun Pelajaran 2019-2020 mendatang.
“Saat ini saja, jumlah peserta didik kelas IX Tahun Pelajaran 2018-2019 sebanyak 158 siswa/siswi, terdiri dari tujuh rombongan belajar (rombel). Sementara adik kelasnya, yakni siswa/siswi kelas VIII sebanyak 184 orang, yang terdiri dari enam rombongan belajar (rombel).
Sementara adik kelasnya justru pada Tahun Pelajaran 2019-2020 nanti, yang akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). UNBK ini, yang pertama kali kita laksanakan. Sehingga perlu penambahan sebanyak 39 unit komputer (PC) lagi. Yang ada saat ini, jumlah komputer sekolah yang kita miliki sebanyak 21 unit PC. Idealnya, memang semuanya harus 60 unit komputer PC,” ungkapnya.
Diakui Idriyardi memang tahun ini, bantuan komputer tersebut tidak bisa digunakan pelaksanaan UNBK. Akan tetapi, sebutnya, anak didik terutama siswa/siswi kelas IX sudah melakukan uji coba terhadap 21 unit komputer tersebut, dalam rangka pengenalan dan adaptasi alat.
Rencananya pihak sekolah akan menggunakannya secara efektif kepada semua peserta didik dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada Tahun Pelajaran 2019-2020 mendatang. Tidak itu saja, bantuan komputer sebanyak 21 unit PC jenis ACER dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini, belum semuanya lengkap.
“Saat ini, yang belum ada adalah kursi sesuai dengan jumlah bantuan komputer yang ada sekarang, yakni 21 kursi perorangnya. Kemudian tenaga Proktornya juga, tentu kita butuhkan minimal satu orang Proktor, beserta tenaga ahlinya.
Saat ini ruang laboratorium komputer sudah difasilitasi wifi sekolah, dengan kapasitas 43 giga. Adapun luas ruangan laboratorium komputer kita ini, lebih kurang 8 meter x 6 meter, sekitaran 48 meter persegi, dengan kapasitas daya listrik sekolah totalnya 7.000 Watt,” papar Idriyardi kepada media online ini. (Afrizal)
