KERINCI (WARTANEWS.CO) – Di Kabupaten Kerinci masyarakatnya tidak berkeinginan sebagai Aseptor Keluarga Berencana (KB) dengan mengunakan alat kontrasepsi KB Mantab berupa Medis Operatif Wanita (MOW) Tubektomi, dan Medis Operatif Pria (MOP)/Vasektomi didalam mengatasi jumlah kelahiran pada pasangan usia subur (PUS).
Para ibu-ibu lebih banyak memilih alat kontrasepsi implant, IUD, Suntik. “Memang alat kontrasepsi ini merupakan banyak peminatnya, setiap dilaksanakan pelayanan Keluarga Berencana, dipastikan banyak para ibu-ibu yang minta memasang alat kontrasepsi tersebut,” ungkap Dalimi, Kepala Seksi Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (DPPKBPP dan PA) Kabupaten Kerinci, Selasa (19/9).
Diberbagai kegiatan, pelayanan Keluarga Berencana pada setiap desa dan Kecamatan dalam daerah Kabupaten Kerinci, kita selalu memberikan penjelesan agar para ibu -ibu dan Bapak-Bapak dapat menggunakan MOW dan MOP, bahkan untuk melakukan tindakannya kita laksanakan dengan gratis, lanjut Dalimi.
“Pada hal alat Kontrasepsi MOW merupakan alat kontrasepsi yang sangat efektif sekali. Karena dia tidak mempengaruhi proses menyusui, tidak bergantung pada faktor senggama, baikbagi klien apabila kehamilan menjadi resiko kesehatan yang serius,” jelas Dalimi.
Sementara itu, Kepala Seksi Keluarga Sejahtera, Fitriadi,S.Ag,MM mengatakan, dalam memperingati Hari Kontrasepsi sedunia, Senin (18/9) dilaksanakan Pencanangan Kampung KB di Sungai Betung Mudik untuk Kecamatan Gunung Kerinci, dihadiri Camat beserta unsur Muspika Kecamatan, Kepala Dinas Kependudukan dan KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Kabid KB, Sudirman.
Pada peringatan Hari Kontrasepsi sedunia ini dilaksanakan pelayanan KB gratis untuk masyarakat bertempat di Desa Sungai Betung Mudik, dengan hasil Implant 80 orang Ibu-Ibu, IUD 15 orang, Suntik 40 orang, Pil 100 orang. (azmalfahdi)