Derita Warga Sekolah SMP Negeri Satu Atap Sungai Bertam, Jaluko

MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Satu Atap Sungai Bertam, Desa Sungai Bertam, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muaro Jambi sungguh memprihatinkan untuk ukuran sebuah aktifitas kegiatan belajar mengajar siswa/siswi jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMP Negeri Satu Atap Sungai Bertam, Suwarto mengatakan di wilayah Kecamatan Jaluko ini, selain SMP Negeri Satu Atap Sungai Bertam di lokasi Desa Sungai Bertam, justru masih ada lagi dua unit sekolah sama lainnya masih berkategori SMP Negeri Satu Atap dibawah naungan Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, masing-masing yaitu SMP Negeri Satu Atap Danau Sarang Elang, Desa Sarang Elang, Kecamatan Jaluko, dan SMP Negeri Satu Atap Pematang Jering, Desa Pematang Jering, Kecamatan Jaluko.

Pada awal pendiriannya, jelasnya, keberadaan sekolah SMP Negeri Satu Atap dibangun oleh Pemerintah ini, adalah untuk pengentasan wajib belajar sembilan tahun, ditujukan kepada daerah dan desa terpencil, umumnya anak-anak dari keluarga tidak mampu, pekerjaan orangtuanya adalah petani, termasuk sebagian besar mata pencarian kehidupan masyarakat di Desa Sungai Bertam ini. Sehingga kedepannya, dia berharap, Pemeritah Pusat dan pemerintah daerah (pemda) memberikan perhatian yang penuh, dan membantu meningkatkan mutu sekolah satu atap.

“Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Satu Atap Sungai Bertam, dibuka operasional sekolahnya sejak 2009 yang lalu, dan sampai sekarang ini, sekolah kami telah memiliki jumlah peserta didik sebanyak 97 orang siswa/siswi, yang bersekolah disini.

Masing-masing yaitu satu Rombongan Belajar (Rombel) untuk kelas VII sebanyak 24 orang siswa/siswi. Dua Rombel untuk siswa/siswi kelas VIII sebanyak 46 orang murid, dan satu Rombel lagi untuk kelas IX sebanyak 27 orang siswa/siswi,” ungkapnya menjawab wartanews.co belum lama ini.

Dipaparkan mantan Plt Kepala SMP Negeri Satu Atap Nyogan, Kecamatan Mestong, fasilitas sarana dan prasarana sekolah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar anak didik belum memadai namun pihak sekolah terus berupaya memberikan yang terbaik bagi seluruh peserta didik, seluruhnya sampai saat ini berjumlah 97 siswa/siswi. “Kondisinya, ya, seperti ini,” jawabnya lirih.

SMP Negeri Satu Atap Sungai Bertam berdiri diatas lahan seluas setengah hektar lebih tersebut, sebut Suwarto, belum cukup memiliki ruang kelas guna menampung aktifitas belajar mengajar semua anak didiknya, terutama siswa/siswi kelas IX yang kini masih menumpang di ruangan perpustakaan sekolah. “Sekolah kita, masih sangat membutuhkan ruang kelas baru, untuk menampung semua siswa/siswi kami, minimal dua buah ruangan kelas baru, harus dibangun lagi,” sebutnya.

Kendala sampai saat ini, masih mengganjal dihatinya, kata dia, terkait sarana tempat buang air untuk kepentingan hajat air besar dan hajat kecil yakni bangunan Water Closed (WC) sekolah, yang belum layak digunakan bagi keperluan guru dan siswa setiap harinya selama beraktifitas di dalam lingkungan sekolah. Sedangkan sumber air yang digunakan untuk kebutuhan warga sekolah selama ini, justru menumpang ke tetangga yang pipanya disambungkan ke sekolah menggunakan aliran listrik milik sekolah.

“Anak-anak kami, kelas IX di SMP Negeri Satu Atap Sungai Bertam saat ini, menggunakan Ruangan Perpustakaan Sekolah untuk kegiatan proses belajar mengajar. Jumlah murid, kini ada 27 orang siswa/siswi untuk kelas IX, untuk satu Rombongan Belajar (Rombel) kelas IX ini. Ruangan Perpustakaan Sekolah SMP Negeri Satu Atap Sungai Bertam, tidak hanya untuk kepentingan ruang kelas bagi kegiatan belajar mengajar siswa/siswi saja.

Tetapi ruangan perpustakaan milik sekolah, sekaligus juga kami gunakan untuk kepentingan ruangan Majelis Guru, aktifitas Tata Usaha (TU) dan administrasi sekolah, dan satu buah lagi untuk ruangan kepala sekolah. Semuanya menjadi satu di ruangan perpustakaan ini, dan (terpaksa) kami sekat-sekat ruangannya,” papar mantan Plt Kepala SMP Negeri Satu Atap Rukam, Desa Rukam, Kecamatan Taman Rajo ini.

Disinggung ketersediaan sarana dan prasarana sekolah untuk mendukung kegiatan aktifitas pendidikan siswa/siswi di SMP Negeri Satu Atap Sungai Bertam, ungkapnya, sekolah telah memiliki sebuah ruangan laboratorium untuk kegiatan praktikum mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bagi peserta didik.

Sementara untuk kegiatan ekstrakurikuler wajib dilaksanakan di sekolah adalah kegiatan Pramuka (Praja Muda Karana). Lalu untuk kegiatan lainnya, anak-anak lebih cenderung memilih kegiatan bidang olahraga, seperti sepakbola, sepak takraw, dan bola Volley (volley ball).

“Insya Allah, Tahun Pelajaran 2019-2020 ini. Semua siswa/siswi kelas IX, mereka sudah dapat melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mandiri di sekolah SMP Negeri Satu Atap Sungai Bertam ini. Alhamdulillah, anak didik kita tidak lagi menumpang di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Muaro Jambi, yang selama ini selalu kita laksanakan setiap tahunnya disana,” bebernya.

Lanjutnya untuk semua peserta didiknya, terutama siswa/siswi kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri Satu Atap Sungai Bertam, sudah melaksanakan metode pembelajaran Kurikulum 2013 (K-13). “Hanya siswa dan siswi kelas IX saja, masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006,” ujarnya. (Afrizal)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *