Jambi (WARTANEWS.CO) – Disinyalir insentif tenaga kesehatan yang belum cair, Gubernur Jambi Al Haris bersama Wakil Gubernur Jambi dan jajaran DPRD Provinsi Jambi mendatangi Rumah Sakit Umum (RSUD) Raden Mattaher, Jum’at (13/08).
Berjalan kaki dari DPRD Provinsi menuju RSUD Raden Mattaher, Al Haris berdialog langsung dengan Direktur RS membicarakan terkait insentif yang belum kunjung selesai.
Pada kesempatan ini, Al Haris mendesak insentif nakes yang segera dicairkan, dan memberi waktu hingga Senin 16 Agustus 2021.
Ia khawatir jika masalah ini terus berlarut, dapat mendorong nakes melakukan mogok kerja. Imbasnya, pelayanan kesehatan di tengah pandemi Covid-19 menjadi berantakan.
“Jangan sampai nakes ini mogok kerja. Kalau sampai mogok bahaya sekali, kondisi Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Kalau mereka mogok, dan heboh di nasional. Kamu saya pecat, ini kalau tidak jalan,” ucap Al Haris.
Gubernur mengatakan, pemusatan anggaran untuk penanganan Covid-19, sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi. Karena itu, insentif untuk nakes di RSUD Raden Mattaher bisa dicarikan.
“Itu sudah ada di recofusing anggaran kemarin. Tetapi mungkin prosesnya di rumah sakit yang lamban. Kami sudah sepakat insentif nakes dibayarkan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Raden Mattaher, Fery Kusnadi menyampaikan pencarian insentif untuk nakes sedang dalam proses administrasi. Hari Senin nanti diupayakan bisa cair.
“Namanya DPA (dokumen pelaksanaan anggaran) kita perlu tanda tangan adminstrasi. Memang DPA sedang berjalan,” katanya.
Ia mengatakan ada sekitar 500 orang nakes yang akan menerima insentif sejak Januari tahun 2021, dan masing-masing nakes mendapatkan insentif dengan nilai berbeda.
“Tergantung, ada dokter spesialis, dokter umum, perawat dan sebagainya. Yang paling tinggi 2,5 Juta, terendah Rp 700.000. Bergantung juga dengan jumlah kehadiran,” ujarnya.
Perlu diketahui, keterlambatan pencarian insentif kepada nakes di RSUD Raden Mattaher, juga karena pemusatan anggaran untuk penanganan Covid-19 belum diselesaikan.
Karena itu, para nakes di RSUD Raden Mattaher mengeluhkan belum cairnya insentif dari bulan Januari hingga Juni tahun 2021.
Pemerintah Provinsi Jambi sendiri memusatkan anggaran senilai Rp 550 Miliar untuk penanganan COVID-19. Dengan rincian, penanganan masalah kesehatan sebesar Rp 143 Miliar, dan pemulihan ekonomi senilai Rp 398 Miliar. (eco/M Sobar)

 








