Daging Beku Bulog, Aman Dikonsumsi Sehat dan Halal


JAMBI – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional Jambi merilis konsumsi daging beku yang dipasarkan Bulog saat memasuki puasa Ramadhan 1438 Hijiriyah hingga Hari+3 (tiga hari sesudah lebaran Hari Raya Idul Fitri 2017), merupakan daging yang murah, sehat dan halal, serta memperoleh sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Faktanya dilapangan, justru masyarakat awam masih meragukan kualitas daging beku di pasaran saat ini, termasuk di semua pasar-pasar tradisional di wilayah Kota Jambi, dan juga seluruh pasar tradisional yang ada di daerah se-Provinsi Jambi.

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jambi, Efdal, melalui Humas Suaidi mengungkapkan, ketika mempersiapkan daging, cara terbaik untuk mencairkan daging yaitu dengan memindahkan dari freezer (beku) ke bagian lain kulkas dengan suhu lebih tinggi (sejuk).

“Hal ini, merupakan cara paling aman untuk menghindari kontaminasi daging dengan bakteri. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kelembaban dalam daging, agar cepat mengering, dengan cara menggunakan api kecil, atau suhu memasak yang rendah, untuk menghasilkan hasil masakan terbaik,” paparnya saat dikonfirmasi wartanews.co, disela-sela penjualan perdana daging beku dalam rangka Gerakan Stabilisasi Pangan, Jum’at (02/06/2017) di Pasar Angso Duo Kota Jambi.

Lanjutnya sebagaian masyarakat awam saat ini, justru banyak mempertanyakan kualitas daging beku yang dipasarkan Bulog. Ada yang menyebutkan, daging beku tidak higienis, atau daging beku mengubah rasa, dan lainnya.

Suaidi membantah tudingan itu tidak benar. Justru, daging beku dari Bulog ini, adalah daging yang sehat dan memiliki sertifikasi halal, serta murah terjangkau seluruh masyarakat, dengan harga Rp.80.000 perkilogramnya.

Dijelaskan, daging beku dapat disimpan dalam freezer selama berbulan-bulan, dengan tidak mengurangi nilai gizi dan proteinnya. Daging beku lebih hieginis, dari daging segar. Karena banyak kuman, dan bakteri yang mati, saat proses pembekuan. Sedangkan daging segar, kuman yang terkandung akan berkembang mengikuti suhu ruangan.

Membandingkan soal kualitas rasa antara daging beku dengan daging segar ditengah masyarakat selama ini, bahwa daging segar, rasanya lebih enak daripada daging beku, kata Suaidi, itu hanya mitos. “Itu hanya mitos saja. Karena soal rasa, tergantung bagaimana proses defroz (pencairan), sebelum daging dimasak. Mulai sekarang, jangan pernah ragu mengkonsumsi daging beku,” sebutnya.

Berikut ini, Perum Bulog Divisi Regional Jambi memberikan 3 tips untuk mencairkan daging beku dari freezer/kulkas, yakni pertama; paling aman dan ideal adalah dengan lemari pendingin. “Daging dari freezer dipindah ke rak lemari es. Ini, cara tradisional dan ideal. Tapi butuh waktu yang lama, yakni sampai 24 jam untuk menghilangkan semua bekuan ini,” ujarnya.

Kedua; cara paling umum adalah direndam dalam air dingin. “Anda dapat, memasak daging langsung, begitu bekuan es mencair,” tuturnya.

Ketiga; paling cepat adalah dengan menggunakan microwave. Namun punya resiko, daging akan lebih cepat matang sebelum benar-benar dimasak. Disamping itu, akan beresiko terkontaminasi bakteri, dan kualitas makanan juga berkurang. (wartanews.co)



Penulis: Afrizal


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *