MUARO JAMBI – Sejak hari kedua hingga ketujuh Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah, Komplek Percandian Muaro Jambi terus dipadati oleh pengunjung. Para pengunjung tidak hanya dari provinsi Jambi saja, juga ada yang dari provinsi luar Jambi.
Candi Muaro Jambi selalu ramai dikunjungi masyarakat Jambi maupun luar Jambi karena memiliki daya tarik tersendiri, mengingat Candi Muaro Jambi adalah peninggalan sejarah abad ke-11 Masehi dan terluas di Indonesia.
Didalam Komplek Percandian Muaro Jambi, tidak hanya terdapat candi tapi juga menyimpan aneka artefak kuno seperti arca, keramik, manik-manik, mata uang kuno. Ada 8 kompleks percandian, kolam kuno dinamai Kolam Telago Rajo, serta 60 buah menapo yaitu gundukan tanah reruntuhan sisa bangunan kuno.
Edi warga kota Jambi hampir setiap lebaran datang bersama keluarga ke Candi Muaro Jambi. “Keluarga betah disini, bisa duduk dibawah pohon apalagi ada hiburannya. Harga tiket juga murah hanya Rp5.000 per- orang,” kata Edi, saat ditemui minggu (02/07/2017) di Candi Gumpung.
Samsudin, 50 tahun, warga Desa Muaro Jambi, salah satu pedagang minuman dan makanan di komplek Percandian Muaro Jambi mengatakan, setiap lebaran Candi Muaro Jambi selalu ramai pengunjung dari Jambi dan luar Jambi. Dia juga menyewakan sepeda untuk dipakai keliling komplek Candi yang sangat luas itu.
Samsudin yang sering dipanggil Acok ini, rumahnya hanya 200 meter dari komplek percandian dan sudah sejak lama berjualan di komplek percandian Muaro Jambi. Tapi kata dia, warungnya tidak setiap hari dibuka. Hanya hari tertentu, seperti hari sabtu dan minggu serta hari-hari besar yang ramai pengunjung.
Menurut warga, keberadaan Candi Muaro Jambi sangat membantu perekonomian warga Desa Muaro Jambi dan sekitar. Karena pada hari-hari besar seperti Lebaran, Festival Candi Muaro Jambi, Tujuh Belas Agustus, Tahun Baru dan tanggal merah (hari libur) ramai pengunjung. Banyak warga sekitar mengambil kesempatan berjualan untuk menambah penghasilan. (wartanews.co/Ari)