BATANG ASAM (WARTANEWS.CO) – Bupati Tanjung Jabung Barat Dr.Ir.H.Safrial MS didampingi Wakil Bupati Drs.H.Amir Sakib beserta Dandim Letkol Inf. Harry Sassono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Amdani, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Ir. Zainuddin, Sekcam Batang Asam secara serentak melakukan Panen Perdana Padi Sawah Tadah Hujan di wilayah Kodim 0419/Tanjab Desa Tanjung Bojo, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjab Barat, Rabu (17/1).
Kemudian, dilanjutkan dengan menjalankan mesin combine harvester ukuran sedang, bantuan APBN Pusat Direktorat Jendral Tanaman pangan kementrian Pertanian di areal persawahan padi yang akan dipanen.
Dalam sambutannya Bupati memberikan apresiasi kepada petani, karena hasil panen Padi Tadah hujan yang telah dilakukan oleh Petani, mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan.
“Semoga kedepan dapat ditingkatkan lagi hasilnya dan dapat menguntungkan bagi masyarakat. Dengan dilaksanakan Panen Perdana ini diharapkan bisa memacu semangat kita semua untuk membangun pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang lebih baik lagi, sehingga keinginan pemerintah dan keinginan kita semua bisa terwujud untuk indonesia Swasembada beras,” ujar Safrial.
Dan kedepan seluruh Memorandum of Understanding (MoU) kita dengan Perguruan Tinggi yang terkenal agar ditindaklanjuti dilapangan.
Lalu upayakan buat aturan lahan abadi, jadi tidak boleh lahan untuk pertanian ini dirobah lagi, bila ada yang melanggar tata ruang gusur, tegas Bupati.
“ini, agar masyarakat tidak berniat melakukan alih fungsi lahan, karena kita juga butuh pangan, tinggal lagi bagaimana cara kita mensubsidi petani pangan ini supaya dia senang dalam menanam padi,” tutur Safrial lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Ir.H.Zainuddin mengatakan, upaya Pemerintah Daerah maupun pamerintah pusat dalam rangka meningkatkan produksi padi dalam menyongsong swasembada beras hingga kini terus dilakukan, mulai dari kegiatan pemberdayaan benih (balai benih teluk nilau), perluasan areal tanam padi, perlindungan tanaman, pembangunan sarana prasarana pertanian, pelatihan, pengembangan teknologi dan inovasi intensivikasi, bantuan alsintan, subsidi benih, fasilitas sarana produksi budidaya padi hybrida , cetak sawah, ,jaringan irigasi, optimalisasi lahan , kartu tani subsidi asuransi usaha tani hingga program upsus Pajale ( padi, jagung dan kedelai).
Berdasarkan keputusan Menteri Pertanian Nomor 830 Tahun 2016, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, termasuk salah satu kawasan padi. Sehingga arah pembangunan pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat kedepannya adalah pengembangan kawasan berbasis komoditas unggulan, mengingat Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat relevan apabila sektor pertanian dikembangkan sebagai sektor unggulan yang dapat memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan ekonomi daerah, katanya.
Sedangkan Dandim 0419/Tanjab, Letkol Arh.Hary Sassono,SH dalam laporannya mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas keberhasilan petani dalam panen padi bersama para petani di Desa Tanjung Bojo, Kecamatan Batang Asam ini.
Untuk itu diberikan apresiasi kepada anggota kelompok tani Usaha Baru Desa Tanjung Bojo yang telah berhasil melakukan panen perdana di awal bulan Januari 2018 ini.
Dalam kesempatan ini, diadakan acara diskusi antara Bupati dengan para petani. Acara ini tujuannya, guna mendengar kubutuhan dan permintaan para petani padi diantaranya, petani meminta saluran irigasi agar bisa mengaliri areal padi mereka dan jalan menuju areal persawahan yang berada di desa Tanjung Bojo sepanjang 1 Kilometer.
Menanggapi hal ini Bupati menghimbau, untuk para Kepala Desa, agar dapat menggunakan dana desa itu sebetul-betulnya, gunakan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan di Desa.
Sedangkan Bappeda dan Kadis Tanaman Pangan, panggil para Kepala Desa-nya, koordinasikan penggunaan dana desa dengan transparan, mana yang APBD mana yang Dana Desa.
Agar hal ini dapat terlaksana, dan bermanfaat, bawa ahlinya.survey kelapangan, apakah bisa atau tidak dibikin irigasi/DAM. Kalau itu sampai kemarau bisa dialirin artinya bisa dialirin, bukan lagi tadah hujan sedangkan sekarang bisa 2 kali, kita ingin 3 kali walaupun bukan padi, sekarang padi bisa besok kedele, bisa juga jagung, ini yang kita harapkan kedepan.
Menanggapi permintaan petani, Insa Allah dan doakan, mengenai jalan masuk ke area sawah sepanjang 1 Kilometer dan saluran irigasi ini penting sebagai jalan produksi dan buat parit, ini sudah dicatat.
Bupati mengintruksikan kades Tanjung Bojo agar berkoordinasi dengan Kadis Tanaman Pangan dan Bappeda jadi kita sharing dari APBD. mana yang dana Desa, supaya ini bisa terlaksana, ujar Bupati lagi. (Eka)