BKMG: Musim Kemarau Ini Diprediksi Bulan Juni Hingga September

JAMBI (WARTANEWS.CO) – Cuaca panas bahkan disertai kabut asap yang terjadi beberapa waktu belakangan di Kota Jambi, diprediksi oleh BMKG Provinsi Jambi sebagai puncak kemarau pada bulan Juli dan Agustus. Ini dikarenakan frekuensi hujan yang sudah jarang terjadi di wilayah Provinsi Jambi, Rabu (03/07/2019).

Kepala Stasiun Metereologi Kelas 1 BMKG Provinsi Jambi melalui Kepala Seksi Data dan Informasi, Kurnia Ningsih mengatakan untuk antisipasi munculnya titik api kebakaran hutan dan lahan, menghimbau agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar dan tidak membuang puntung rokok sembarangan.

“Musim kemarau ini diprediksi bulan Juni hingga September, puncaknya Juli dan Agustus, untuk itu diharap tidak melakukan aktivitas membakar sampah berlebihan, menjaga kondisi lingkungan dan mewaspadai terjadinya kebakaran pemukiman,” katanya.

Sementara, Kurnia Ningsih menyebutkan titik rawan terjadinya Karhutla di Provinsi Jambi terjadi di wilayah timur, seperti wilayah gambut Muaro Jambi, Tanjabtim, Tanjabbar, Batanghari dan Tebo.

“Sejauh ini sudah banyak terpantau titik api, titik panas terpantau dengan menggunakan satelit tera akua yang datanya kemudian kita infokan kepada Satgas Karhutla Provinsi Jambi untuk dilakukan cek ke lapangan,” ujarnya.

Namun, Kurnia Ningsih mengatakan meski bulan Juli dan Agustus diprediksi puncak kemarau di Provinsi Jambi, peluang turunnya hujan masih ada. Sementara, menurutnya tahun 2019 diprediksi cuaca lebih kering dibanding tahun sebelumnya, namun tidak sekering tahun 2015.

“Kita harus bersyukur mendapat wilayah seperti ini. Walaupun musim kemarau, tapi masih akan turun hujan walaupun tidak banyak,” pungkasnya. (cbf)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *