Bedah Rumah Mendahara Tanjab Timur Bermasalah


TANJAB TIMUR – Sebanyak 41 Kepala Keluarga (KK) mendapat bantuan Bedah Rumah di Kelurahan Mendahara Ilir, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi pada Tahun 2016.

Setiap rumah yang dibedah mendapat bantuan berupa uang sebesar Rp 15 juta. Namun, di lapangan masyarakat penerima bantuan hanya menerima berupa bahan-bahan bangunan. Dan itupun tidak dipermasalahkan oleh warga saat itu, yang penting mendapat bantuan.

Akan tetapi, yang jadi masalah kayu yang diberikan kepada masyarakat penerima bantuan tidak sesuai, karena kayu-kayu yang diterima masyarakat adalah jenis kayu sembarang yang berkualitas rendah.

Menurut keterangan salah seorang warga penerima bantuan yang namanya tidak mau ditulis mengatakan, ”bahan papan yang kami terima adalah jenis kayu sembarang yang berkualitas rendah. Sementara, daftar harga dikwitansi pembelian yang kami terima adalah harga kayu berkualitas bagus.

Begitu juga bahan-bahan lainnya seperti tiang, tongkat dan kunci rumah dan bahan lainnya yang kami terima tidak sesuai dengan harga dipasaran dan terlalu mahal,” ungkap warga.

Atas kejadian ini, masyarakat pun komplain dan pada bulan Desember 2016 diadakan pertemuan di rumah anak Sadri tokoh masyarakat Mendahara Ilir dan dihadiri oleh Wisnu, ST dari pihak pemerintah sebagai Koordinator Fasilitator Kabupaten Tanjung Jabung Timur, untuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), 30 orang masyarakat penerima bantuan, Muhammad tokoh pemuda, Sadri tokoh masyarakat, Wardi dan Dullah dari LSM Lima dan Ketua RT 31 Abdul Ha di Kelurahan Mendahara dan juga sebagai Ketua Kelompok penerima bantuan bedah rumah di Kelurahan Mendahara.

Dalam pertemuan tersebut, tuntutan masyarakat penerima bantuan bedah rumah kepada Wisnu, ST sebagai Koordinator Fasilitator, agar kayu yang mereka terima diganti dengan jenis kayu merah (kualitas bagus). Dan pada waktu itu disanggupi oleh Wisnu.

Ketika ditanya kepada Wisnu, ST kenapa penerima bantuan bedah rumah diberi bahan-bahan, bukan uang. Wisnu mengatakan, bila masyarakat diberikan uang takut tidak dibelikan, maka pihaknya membelikan bahan-bahan.

Namun, sampai saat ini belum juga ada penggantian. Tapi, masyarakat penerima bantuan bedah rumah masih tetap mengharapkan janji Wisnu. (H/Harahap)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *