KERINCI (WARTANEWS.CO) – Gunung kerinci tidak boleh diubah nama yang selama ini dikenal puncak Gunung Kerinci. Seperti yang diusulkan Pemerintah Solok Selatan untuk mengganti nama Gunung Kerinci menjadi puncak Gunung Joko Widodo.
Adanya keinginan dari Pemerintah Solok Selatan Sumatera Barat untuk mengganti nama Gunung Kerinci menjadi Gunung Joko Widodo tersebut, telah menjadi viral di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, bahkan Provinsi Jambi.
Bahkan dari kalangan Pecinta alam, menantang bahwa pergantian nama Gunung Kerinci tidaklah semudah apa yang dibayangkan. Selain itu, nama Gunung Kerinci yang sudah sangat dikenal di seluruh dunia dan tidak cocok untuk diganti.
Kondisi ini telah membuat BTNKS angkat bicara. Karena Gunung kerinci memang merupakan kawasan mereka. Menurut Kepala BTNKS, M Arif Toengkagie yang ditujukan kepada OPP LH Khatulistiwa, dibeberkan dalam suratnya menyatakan BTNKS tidak pernah mengubah nama bagian dari Gunung Kerinci yang dikenal dengan puncak Kerinci.
Apalagi menerima usulan dari Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat atau organisasi manapun untuk mengubah nama puncak Kerinci menjadi puncak Joko Widodo.
Terkait tentang foto plakat berwarna kuning dengan tulisan ‘Puncak Gunung Kerinci Joko Widodo 3805 DPL’ bukanlah plakat resmi yang dikeluarkan BTNKS.
Dalam surat BTNKS tersebut yang berbunyi “berdasarkan poin di atas diperkenankan saudara untuk menyampaikan kepada para penggiat alam, pecinta alam bebas, serta masyarakat Provinsi Jambi, khususnya kabupaten Kerinci dan kota Sungai Penuh untuk tidak terprovokasi dengan isu dan berita yang tidak bertanggung jawab (hoax) yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa”.
TU BTNKS Kerinci, Agusman ketika dikonfirmasi Jumat (2/3) membenarkan adanya surat yang dikeluarkan tanggal 26 Februari 2018, terkait permasalahan usulan puncak Gunung Kerinci diganti dengan puncak Joko Widodo. Dan surat itu sudah disebarkan oleh OPPA LH Khatulistiwa. (Azmal Fahdi)