Banyak Lulusan SMANDEL Diterima PTN Favorit, SNMPTN Tanpa Tes

JAMBI (WARTANEWS.CO) – Upaya peningkatan kompetensi Guru dan Peserta Didik di bidang Teknologi Informatika (TI) dilingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Kota Jambi, terus dioptimalkan setiap tahunnya dalam rangka menghadapi ketatnya persaingan Sumber Daya Manusia (SDM) di Abad Milenium sekarang ini. Hal tersebut diungkap Kepala SMA Negeri 8 Kota Jambi, Drs H Sugiyono,MPd menjawab wartanews.codiruang kerjanya, Selasa (26/02/2019).

Dipaparkan Sugiyono, kompetensi selalu ditingkatkan sejalan dengan perkembangan dan kemajuan TI di Abad Milenium saat ini. “Suka, atau tidak suka. Mau, atau tidak mau harus menyesuaikan. Yang dinamakan dengan Standar Kompetensi (SK),” sebutnya.

Lanjut dia menambahkan Standar Kompetensi (SK) merupakan bagian dari pengembangan SDM. Pengembangan SDM tersebut, jelasnya, melalui kualifikasi pendidikan, Workshop atau praktikum/bengkel kerja, serta pelatihan.

Dimaksud dengan kualifikasi pendidikan ini, ungkapnya, bagaimana seorang Guru yang berlatar belakang pendidikan Strata Satu (S1), justru dia harus lebih meningkat lagi ke jenjang pendidikan paska sarjana, yakni Strata Dua (S2) sesuai regulasi berlaku saat ini. “Jelas sekali, itu berkenaan dengan mindset atau pola pikir guru tersebut. Karena hal itu, telah sesuai dengan regulasi berlaku sekarang,” ujarnya.

Berikutnya Workshop, atau praktikum/bengkel kerja yang diselenggarakan pihak sekolah. “Antara teori dengan praktek, harus seimbang atau balances,” sebutnya.

Kemudian terakhir adalah pelatihan di bidang Teknologi Informatika (TI) ini, justru itu sangat penting dikuasai guru dan peserta didik. Alasannya segala informasi baru, guru wajib menyerap semua informasi yang berkembang di era digitalisasi dewasa ini.

“Untuk pelatihan dalam rangka menguasai Teknologi Informatika (TI), itu sangat penting. Apalagi terkait dengan peningkatan kompetensi guru bersangkutan. Guru wajib menyerap semua informasi, yang semakin berkembang di era digitalisasi saat ini. sehingga tercipta Guru yang Profesional,” tambahnya.

Dalam upaya peningkatan kompetensi guru, yang berdampak kepada peserta didik maka pihaknya berupaya meningkatkan pengembangan SDM kepada guru tersebut. Karena menurutnya, ketika guru memiliki kompetensi yang layak maka ‘nuansa’ mendidiknya akan berubah sesuai dengan tujuan yang diinginkan, tuturnya.

Terkait tujuan diinginkan sekolah terutama Guru dilingkungan SMANDEL (sebutan singkatan untuk SMA Negeri 8 Kota Jambi ini) ditujukan kepada Peserta Didik di Abad Milenium dewasa ini, paparnya, bertujuan untuk merubah perilaku yang semula dia tidak mengetahuinya menjadi tahu. Selanjutnya perubahan karakter, yang awalnya tidak baik menjadi baik.

Kemudian mampu menumbuhkan sikap kritis pada diri siswa/siswi bersangkutan. “Yang dulunya tidak kritis dan pasif, saat berada di dalam kelas dalam proses pembelajaran. Justru para siswa/siswi tersebut, kini menjadi lebih kritis dan pro aktif di dalam kelas. Bahkan mereka, dituntut untuk menguasai di bidang Multimedia di Abad Milenium sekarang ini,” ujarnya.

Bagaimana mengukur keberhasilan pelaksanaan peningkatan kompetensi guru dan peserta didik dilingkungan SMANDEL ini, kata Sugiyono, instrumennya adalah warga sekolah, institusi Perguruan Tinggi (PT), pemerintah daerah (pemda) dan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA (PSMA).

“Untuk mengukur keberhasilan tersebut, instrumennya adalah Warga Sekolah, institusi Perguruan Tinggi (PT), Pemerintah Daerah (Pemda), dan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA (PSMA). Sehingga mutu pendidikan kita, lebih dikembangkan lagi sesuai 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP),” jelasnya.

Apa saja 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) tersebut, yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses pendidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, standar penilaian pendidikan, serta standar pendidik dan tenaga kependidikan.

Dikaitkan persiapan sekolah untuk melaksanakan kegiatan Workshop tersebut, ungkapnya, pihak sekolah harus membuat program tentang pengembangan SDM guru dan peserta didik berkesinambungan agar menghasilkan keahlian (skill).

Setiap tahun selalu saja terjadi peningkatan kompetensi standar lulusan siswa/siswi SMA Negeri 8 Kota Jambi, yang berhasil masuk tanpa tes ke Perguruan Tinggi (PT) favorit di seluruh Indonesia, melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), diantaranya pada 2016 sebanyak 37 orang. Kemudian tahun 2017 yakni 57 orang siswa/siswi, dan pada 2018 meningkat sebanyak 97 peserta didik.

“Sebagai contoh saja, SMANDEL (SMA Negeri 8 Kota Jambi) setiap tahunnya, siswa dan siswi kita, telah berhasil meningkatkan kompetensinya masuk tanpa tes, melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ke berbagai Perguruan Tinggi (PT) favorit di tanah air, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, Jawa Barat. Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Jawa Tengah.

Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah. Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, Sulawesi Selatan. Universitas Udayana (UNUD) Denpasar, Bali. Universitas Andalas (UNAND) Padang, Sumatera Barat. Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, dan Universitas Jambi (UNJA),” ungkapnya membeberkan keberhasilan sekolahnya selama ini. (Afrizal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *