Jambi (WARTANEWS.CO) – Gubernur Jambi, Dr.H.Al Haris,S.Sos.,M.H., mengharapkan, Otoritas Jasa Keuangan turut membantu dalam medorong pertumbuhan perekonomian masyarakat melalui sinergi dengan berbagai pihak perbankan sehingga masyarakat benar benar mendapatkan manfaatnya. Hal tersebut disampaikan Al Haris usai mengikuti Pertemuan Tahunan Industri Jasa keungan Tahun 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, bertempat di Ruangan Video Conference Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kamis (20/01/2022).
Pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2022 ini, OJK mengangkat tema Penguatan Sektor Jasa Keuangan Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Baru.
Al Haris menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui berbagai tantangan dan peluang peningkatan ekonomi pada 2022, serta sebagai patokan bagi OJK yang menjadi sarana penyampaian arah kebijakan kepada Industri Jasa Keuangan, serta sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kinerja OJK terhadap publik.
“Kita mengharapkan dengan adanya pertemuan ini, OJK menunjukkan aksi nyata dalam membantu mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat, sehingga masyarakat benar benar merasakan manfaatnya,” tutur Al Haris.
Al Haris menyampaikan, pada pertemuan ini OJK telah meluncurkan inovasi baru yaitu program Taksonomi Hijau Indonesia, dimana Presiden Jokowi sedang membumikan Taksonomi Hijau. Adanya kebijakan ini karena saat ini kondisi bangsa, iklim investasi juga iklim ekonomi sudah mulai agak kuat sehingga OJK harus melakukan pengawasan dan pemantauan kepada semua perbankan agar bisa mengendalikan standar perbankan sesuai dengan harapan dan ekonomi masyarakat bisa kembali pulih.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengemukakan saat ini terjadi berbagai macam dinamika ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian, mulai dari kelangkaan pangan, energi, hingga kelangkaan kontainer. Pemerintah masih akan terus memacu pembangunan infrastruktur dan melanjutkan reformasi di bidang manufaktur, industri, hilirisasi mineral, serta meningkatkan ekspor barang-barang olahan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso melaporkan, dalam Taksonomi Hijau Indonesia yang ada, OJK telah mengkaji 2.733 klasifikasi dan subsektor ekonomi, dimana 919 diantaranya telah mengkonfirmasikan langsung dengan Kementerian terkait. Hal ini akan menjadikan Indonesia salah satu negara yang mempunyai Taksonomi Hijau selain Tiongkok, Uni Eropa, dan Asia. (Kominfo)
Edit : eco