TEBO (WARTANEWS.CO) – Berseragam serba hitam, 23 anggota dewan gelar rapat kesepakatan Enam Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tebo yakni F.PDIP, F.Demokrat, F.Nasional demokrasi kebangkitan bangsa, F.PAN, F.Gerindra dan F.PKS, Rabu (31/10) menindaklanjuti deadline penolakan hearing komisi dalam rangka pembahasan RAPBD 2019 terhadap Pemerintah kabupaten Tebo.
Pantauan sejumlah awak media yang meliput di gedung DPRD Tebo, Wartono Triyan Kusumo dan Syamsu Rizal memimpin jalannya rapat tertutup di ruang Banggar di hadiri oleh enam Fraksi tersebut untuk memutuskan dan menyimpulkan daripada kesepakatan penolakan RAPBD 2019 yang telah habis masa deadlinenya.
Setelah rapat di lanjut jumpa Pers, dalam jumpa Pers ini di pimpin oleh Wartono Triyan Kusumo dan Syamsu Rizal “hari ini kami sudah membuat kesepakatan bersama menolak atau membatalkan jadwal badan musyawarah untuk melanjutkan pembatalan pembahasan RAPBD 2019.”
23 anggota DPRD Tebo ini sepakat RAPBD tebo di tunda dulu sampai nanti ada pembahasan lanjutan “apa sih sulitnya pihak OPD tidak mau berunding dengan kita tidak mau mendengarkan masukan masukan kita, inilah hasil rapat kami dari pagi sampai sore kami sangat menyayangkan kepada OPD,” tutupnya.
“Diungkap oleh salah satu anggota dewan 6 Fraksi DPRD Tebo tersebut, bahwa pakaian yang di kenakan serba hitam hari ini adalah menandakan Tebo sedang berduka. Karena isi buku RAPBD 2019 tidak mencerminkan azas keadilan dan pemerataan, cuma mengakomodir kepentingan partai penguasa yakni Golkar. Isi pada buku RAPBD TA.2019 di anggap sudah mencederai rasa keadilan pemerataan pembangunan di Tebo,” jawabnya singkat. (Deni kumbara)