30 Guru Pengajar IKM di SMAN 11 Kota Jambi Diberikan Pelatihan Projek ECO-PRINT

Dalam Rangka Pelestarian Budaya Lokal

KOTA JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala SMA Negeri 11 Kota Jambi, Drs Alasan Poltak Parulian Sitorus,M.Pd -yang kerap dipanggil dengan APP Sitorus ini, ia mengungkapkan penguatan tema Projek Profil Pelajar Pancasila diselenggarakan pihak sekolah, atau biasa disingkat dengan sebutan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dalam implementasi penerapan Kurikulum baru pada Tahun Pelajaran 2022/2023, yaitu Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) kepada seluruh peserta didik baru, yakni siswa/siswi Fase-E (Kelas X) di lingkungan SMA Negeri 11 Kota Jambi-Provinsi Jambi tahun ini.

Pihak sekolah telah menggelar “Workshop Projek ECO-PRINT 2022” yakni pembuatan Eco-Print dalam rangka pelestarian budaya lokal kepada 30 orang Guru SMA Negeri 11 Kota Jambi untuk guru khusus Pengajar IKM bagi seluruh siswa/siswi Fase-E (Kelas X) pada Sabtu lalu (10/12/2022) di sekolah.

“Workshop Project ECO-PRINT tahun 2022 ini, adalah kegiatan Pelatihan yang diberikan kepada semua Guru khusus Pengajar IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) yang pertama kali diselenggarakan sekolah, yang nantinya para Guru IKM ini, akan memberikan materi pelatihan kepada seluruh Siswa Fase-E (Kelas X), dengan tema yang sudah dipilih oleh sekolah, seperti pelatihan pembuatan Eco-Print ini dalam rangka pelestarian budaya lokal. Yang nantinya, semua siswa/siswi Fase-E sudah dapat mempraktekkannya di sekolah dalam rangka Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2022/2023 mendatang,” jelasnya kepada Wartanews di ruang kerjanya, Selasa (13/12/2022), Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.

Ditambahkan tujuan diselenggarakan kegiatan workshop pelatihan Projek Eco-Print yang ditujukan kepada 30 orang pengajar IKM tersebut, lanjut APP Sitorus, diantaranya yaitu memberikan pembekalan materi pembuatan desain Eco-Print kepada Guru Pengajar IKM khususnya, untuk menumbuhkan jiwa Entrepreneur (pelaku usaha berhasil/usahawan) bagi peserta didik kedepannya, sekaligus memberikan manfaat kepada semua pihak yang terlibat baik sekolah dan masyarakat.

Untuk kegiatan Workshop Projek ECO-PRINT 2022, ungkap APP Sitorus, pihak sekolah bekerja sama dengan Rumah Oleh-Oleh ZhaFIRA Saye Batik, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

“Untuk pemateri dan narasumber dalam pelatihan Projek Eco-Print tersebut. Pihak sekolah mengundang narasumber yang sangat pengalaman dalam teknik pembuatan teknik Eco-Print ini, yaitu Pak Buhori,ST, yakni Owner dari Rumah Oleh-oleh ZhaFIRA Saye Batik, Kletek Udang dan Kerupuk Udang ZhaFIRA dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur,” terangnya.

Secara terpisah dijelaskan Wisnova Fitria,S.Pd, ketua kegiatan workshop pelatihan Projek ECO-PRINT di lingkungan SMA Negeri 11 Kota Jambi-Provinsi Jambi tahun 2022, mengungkapkan pada prinsipnya Eco-Print tersebut, adalah seni inovatif dan mewarnai kain dengan menggunakan Dedaunan dan Bunga-bunga segar, serta pewarna alami.

“Teknik menggunakan Eco-Print ini, merupakan teknik alami, dan ini membutuhkan waktu yang lama tetapi dicarilah letak keindahannya. Untuk diketahui, bahwa semua produk dari Eco-Print tersebut, merupakan produk yang sangat eksklusif. Bukan pewarna biasa, karena menggunakan daun-daun atau bunga-bunga yang segar, yang digunakan di satu tempat, dan di tempat lain akan (jauh) berbeda.

“Bahkan untuk dua sisi daun, yang digunakan pun tidak bisa sama. Itulah salah satu bentuk keunikannya (seni teknik Eco-Print ini), dan juga keindahannya. Penggunaan bahan-bahan sangat alami, tidak memberi dampak kerusakan lingkungan. Justru sangat ramah lingkungan. Sehingga membuat kita belajar menghargai alam, yang telah memberi kehidupan manusia selama ini,” paparnya.

Lebih lanjut, sebut Wisnova Fitria, adapun teknik pembuatan Eco-Print diatas kain ini, menurutnya saat dipraktekkan langsung sangat terbilang unik dan sangat menarik perhatian semua peserta pelatihan workshop, yang rata-rata diminati oleh ibu-ibu Guru di sekolah ini.

“Untuk tekniknya memang terbilang sangat unik sekali, yakni setelah memilih Daun atau Bunga yang segar tadi. Lalu kemudian, kita tempelkan diatas Kain yang sudah dibentangkan di lantai, dan dilanjutkan dengan diketuk-ketukan, atau dipukul-pukul berulang kali diatas kain, yang sudah dibentangkan di atas lantai itu. Kainnya memiliki ukuran satu meter. Menurut Pak Buhori, narasumber pemateri yang memberikan pelatihan teknik Eco-Print tersebut, ungkapnya justru ada dua jenis teknik pembuatan Eco-Print ini, masing-masing yaitu dengan teknik diketuk-ketuk/dipukul-pukul diatas Kain tadi. Lalu ada juga, teknik lainnya yang menggunakan dengan cara di-Stim. Kemudian daun-daun atau bunga-bunga (yang sudah dipilih) itu lalu digulung, dan dikunci. Lalu kemudian dikukus (dimasukkan ke dalam kukusan menggunakan Kompor),” demikian paparnya.

Untuk pembuatan desain teknik Eco-Print, kata Wisnova Fitria, mesti menggunakan bahan-bahan alami, seperti Dedaunan dan Bunga-bunga segar. Pada saat praktek pelatihan teknik Eco-Print, tambahnya, sebaiknya dipilih Dedaunan dan Bunga-bunga yang segar dengan keunikan dan memiliki keindahan khusus, seperti Daun Pucuk Ubi Jepang, Daun Janda Bolong, atau Bunga Kembang Sepatu, Bunga hias Bougenville dan lain-lain yang banyak dijumpai di lingkungan kita.

“Mohon maaf. Karena ini, juga kita baru belajar, ya. Tentunya untuk pilihan bahan-bahan dalam pembuatan pelatihan, dan praktek teknik pembuatan Eco-Print ini, yang bahan-bahannya mesti menggunakan Dedaunan dan Bunga-bunga segar dan alami. Sangat lebih baik lagi, kita memilih Dedaunan dan Bunga-bunga segar tersebut, jangan terlalu banyak yang mengandung air, ya,” tegasnya.

“Itu  intinya. Sehingga hasilnya pun menjadi indah, dan juga untuk memilih Kain, yang akan digunakan dalam teknik pembuatan Eco-Print tersebut. Sebaiknya dipilih jenis Kain, yang mengandung serat alam. Misalnya kain jenis Katun, dan kain Sutra. Untuk hasil Eco-Print, semua peserta yang ikut dalam pelatihan kali ini, tidak bisa disamakan hasilnya (setiap peserta). Tetapi justru, disitulah bentuk keindahannya dan keunikannya dalam pembuatan teknik Eco-Print ini, dengan menggunakan bahan-bahan alami dari semua Dedaunan dan Bunga-bunga yang segar, dan jangan terlalu banyak mengandung air,” jelasnya berulang kali kepada media online ini. (Afrizal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *