SUNGAI PENUH (WARTANEWS.CO) – 27 karung beras milik Samsir warga Desa Tanjung Mudo, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh yang di titipkan di Recemilling (tempat penggilingan padi) milik Zukrianto, Rabu (21/3) dinihari raib dibawa maling.
Informasi yang berhasil dikumpulkan, seperti biasanya para petani didaerah ini selalu menitipkan padinya di Recemilling. Pada malam harinya baru diproses menjadi beras. Karena berasnya banyak direncanakan besok pagi baru diambil didalam Recemilling untuk dijual di Pasar Sungai Penuh.
Namun malang bagi Samsir, beras miliknya yang sudah diproses oleh Recemilling telah disikat maling sebanyak 27 karung.
Menurut anak korban Amin, pada saat kejadian anak pemilik Recemilling hendak buang air kecil, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari secara bersamaan Zukrianto membuka pintu rumah yang terbuat dari besi seperti halnya pintu Ruko. Ternyata pintunya dikunci oleh maling dari luar.
Melihat kondisi tersebut dirinya menaruh curiga, karena perasaan curiga kuat maka dia melewati pintu jendela untuk keluar rumah. Begitu pintu jendela terbuka terlihat sebuah mobil Pick-up tancap gas dari halaman rumahnya.
“Setelah saya lihat di Recemilling, kunci pintunya putus. Kunci yang sudah terpotong – potong itu digantung dirumah kami,” ungkap Zukrianto.
Setelah diperiksa didalam Recemiling yang terletak disamping rumahnya ternyata beras milik Samsir yang baru selesai diproses, sebanyal 27 karung rata – rata isi satu karung 50 kilo gram itu sudah tidak ada lagi ditempat.
Camat Hamparan Rawang, Sev Eka Putra, membenarkan adanya pencurian di Recemilling milik Zukrianto, di Desa Tanjung Mudo, setelah berasnya mau diambil Rabu pagi ternyata berasnya tidak ada lagi. Karena kaget melihat berasnya tidak ada lagi di Recemilling maka korban melaporkan kepada Polres Kerinci, dan Polisi sudah turun kelokasi. (Azmal Fahdi)