Jambi (WARTANEWS.CO) – Terkait adanya atlet PON Kontingen Jambi yang terkena cidera seusai bertanding pada salah satu cabang olahraga (cabor) di PON XX Papua. Namun minim penanggulangan, baik secara medis maupun fisioterapis.
Diketahui melalui informasi dilapangan, bahkan ada salah satu atlet Kontingen Jambi yang melakukan pembugaran secara individu tanpa fisioterapi.
Dengan adanya kejadian ini Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, terus menimbulkan keluhan. Khususnya dari atlet Jambi. Sebelumnya juga bermasalah bidang penginapan yang minim fasilitas.
Melalui informasi yang diperoleh, Kontingen Jambi yang berlaga membawa nama Provinsi Jambi tidak sama sekali dibekali oleh tenaga medis, maupun fisioterapis.
Dengan adanya kejadian itu, Sekda Provinsi Jambi Sudirman saat di konfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan usai meninjau langsung para atlet di Papua. Bahwa rombongan kontingen Jambi yang berlaga tidak membawa tim medis dan fisioterapis.
“Hal ini disebabkan karena tidak ada alokasi anggaran untuk tim medis dan fisioterapis, untuk penanganan para atlet yang cidera, kemarin itu yang berangkat hanya atlet, pelatih, official, rombongan KONI, dan seharusnya ada tim medisnya,” ungkapnya, Kamis (07/10).
Lebih lanjut ia juga menyampaikan, lokasi penginapan atlet juga menjadi problem. Pasalnya lokasi pertandingan antar cabor, berjarak berjauhan. Sehingga harus menggunakan pesawat.
Sudirman memaparkan, normalnya masing-masing daerah venue pelaksanaan pertandingan cabor, harus menyediakan lima dokter dan fisioterapis.
“Bersyukurnya dari pihak pantia PON XX Papua sendiri juga menyediakan tim medis dan fisioterapis di lokasi. Sehingga jika ada atlet Jambi yang cidera, tetap ada penanganan medis dari panitia,” katanya.
Ini menjadi catatan penting bagi Pemprov Jambi, khususnya Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi. “Ke depan, Dispora harus langsung dikomunikasikan, mana saja atlet yang alami cidera. Agar segera ditangani,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, kejadian ini juga menjadi sorotan anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Raden Fauzi, ia menuturkan bahwa dirinya juga menerima keluhan dari atlet Jambi yang berada di Papua kepada Pemprov Jambi.
“Saya menerima laporan dari atlet dayung yang mengalami cidera saat bertanding, namun tidak ada terapis untuk penanganan cidera lebih lanjut. Harusnya ada tenaga kesehatan khusus untuk para atlet yang diikutsertakan,” katanya.
Dalam kesempatan ini pun ia mempertanyakan bagaimana bisa tim medis tidak disertakan untuk berangkat ke PON XX Papua. Saya merasa heran, event besar tidak menyediakan tim medis untuk para atlet.
“Jangan sampai kita mengirimkan banyak atlet untuk berlaga, namun lupa memperhatikan kesehatan mereka. Ini jelas salah. Kalau sampai tidak dianggarkan ini tentu bermasalah,” pungkasnya. (eco)